Sunday, January 30, 2011

[Bunda] Kondisi kaki ku sekarang :(

Rabu lalu hari yang bener2 kurang beruntung buatku, (detail at here )

Hiksss… bagaimana tidak, gara2 jatuh, kondisi kakiku saat ini belum sembuh benar, meski alhamdulillah udah ga terlalu sakit dibuat jalan namun bengkaknya masih cukup besar.

Hmm….. kadang aku suka sedih ama diri sendiri, suka mellow ga jelas, suka jadi sensi, kalo ngalami kejadian, celaka saat otw kantor ato pulang kantor hiksss... menjemput rizki ujiannya ada aja ya??

Dan saat abis celaka, orang pertama yang akan aku kabari pastilah ayah, seperti halnya Rabu lalu, beberapa saat setelah kejadian aku segera sms ayah, dan jawaban ayah malah bikin aku nambah mellow, “sabar Bunda…. Tinggal beberapa bulan lagi kan? Mau pulang ato bagaimana? Izin aja ke Pak Edy, nanti aku jemput.”

 

Dann…. Rabu lalu akhirnya jam stengah 11 aku “terpaksa” izin pulang karena kakiku bener2 nambah bengkak dan sakitnya makin ga tahan. Setelah izin ke si Boss, akupun diizinkan pulang diantar driver kantor menuju RS Permata Cibubur. Sampe RS langsung menuju UGD dan di periksa kemudian foto rontgen, alhamdulilah tidak ada fraktur, hanya terkilir, dan diresepkan pain killer saja. Setelah itu pulang.

 

Sorenya saat ayah pulang, langsung di cek sama ayah, dan diputuskan untuk ke Pak Toha, tukang urut di Depok yang terkenal ‘sakti’ dan pasiennya antri.

Akhirnya diantar ayah dan Jibran kami menuju rumah Pak Toha. Ketemu Pak Toha, langsung kakiku di cek, dan aku disuruh tengkurap, kemudian… argghhhkkk… kakiku terasa di tekan2, ga sampe 5 menit, selesai. Meski hanya 5 menit namun jangan tanya sakitnya, aku ga kuasa nahan tangis, dan ayah jadi sasaran aku gigitin karena aku nahan sakit saat lagi diurut… hiksss…

 

Pulangnya aku terpaksa di bopong karena aku ga kuasa nahan sakit. Masuk rumahpun aku terpaksa di gendong…. Huwaa….

Semalaman aku terpaksa rebahan di tempat tidur dan dilayani jadi pasien VIP ayah. Bahkan mau pipis aja aku ga sanggup dan harus digendong, huwaaa…….

Semalaman juga ayah telaten ngeborehin minyak beruang dan parem ke kakiku, terasa hangat dan sedikit nyaman jadinya….

 

Paginya, aku mencoba bangun, huwaaa… begitu aku melihat kakiku aku panik, bengkaknya nambah gede, tapi sakitnya udah jauhhhh berkurang…

Dan akupun bolos hari itu. Seharian di rumah aja, karena udah ga terlalu sakit aku udah bisa jalan2 sendiri ga perlu dibantu. Alhamdulillah...

 

Jumat aku terpaksa masuk kerja, ga mungkin bolos karena ada kerjaan kantor, hikkksss…. Padahal aku ga cukup yakin apa aku bisa jalan jauh, ayah ga tega, jadilah aku diantar ayah ke kantor. Sepanjang jalan aku luruskan tuh kaki, ga sopan juga rasanya sementara ayah nyupir aku malah duduk di jok belakang sambil ngelonjorin kaki, hehe.. ayah berasa driver ga sihhh…??

 

Sabtu harusnya istirahat aku malah dah sibuk ikut bantu2 Mama Tika pindah rumah, siang saat kaki dipake mondar mandir sih ga terasa, namun malamnya huwaaa…. Baru berasa kemeng dan sakittt…..

 

Dan inilah penampakan kakiku saat ini, masih bengkak, dan perlu di bebet u/ ngurangi sakit, namun ga melulu dibebet dan di banded, karena kelamaan di banded khawatir peredaran darah ga lancar.

 

Hiksss… entah berapa lama bengkak ini akan kempes?? Karena menurut temen2 kalo kaki yang bengkak harus banyak istirahat dan ga terlalu banyak aktivitas jalan, huhuhu… bagaimana mungkin???

 

Monday, January 24, 2011

[Jibran & achievment] Tidur di kamar sendiri

“Yah aku nyusul Kaka ya?”

Lain waktu, “Bund… kita tidurnya disini aja deh, kasian Kaka sendirian.”

Berikutnya, “Ayah ngapain disini? Ini kama(r) Kaka, ayah bobonya disana sama Bunda.” Atau, “Kaka be(ra)ni kok Bunda bobo disini, udahhh.. Bunda sama ayah aja, ini kama(r) Kaka.”

 

Hikss…. Itulah percakapan2 kami selama 2 malam ini, sejak si Kaka yang akhirnya berani dan memutuskan akan tidur di kamarnya sendiri. Jujur perasaan ku campur aduk saat dihadapkan pada kenyataan ini. Lebay kah? Berlebihankah ini? Nope…. Buatku ini wajar dan teramat wajar. Sedih iya, bangga iya, semua benar2 campur aduk menjadi satu.

 

Masih ingat beberapa waktu lalu aku posting tentang gimana aku punya keinginan untuk “memisahkan” Jibran untuk tidur di kamarnya sendiri, kamar yang memang sudah kami siapkan di rumah yang sekarang kami tempati. Kamar yang sengaja kami design khusus, connecting dengan kamar kami, dengan tujuan agar kami tetap bisa memantau, dan ga perlu keluar kamar untuk mengecek si Kaka, cukup buka connecting nya aja maka dari dalam kamar Utama kami, kami tetap bisa melihat si Kaka.

 

Dan.. ketika tiba saatnya, saat dimana pada akhirnya dengan dewasanya si Kaka memutuskan dan bilang, “Bunda… seka(ra)ng Kaka mau bobo di kama(r)Kaka aja, Kaka be(ra)ni kok.”

Reaksi pertama saat mendengar request Jibran, aku senang, bahagia, dan bangga, namun ketika malam itu benar2 jadi kenyataan, saat kami bertiga seperti biasa leyeh2 setelah sholat Isya, cuci kaki dan sikat gigi, bercengkrama di tempat tidur, di kamar kami Ay-Bund nya, dan siap2 tidur setelah baca doa, tiba2 si kaka mengeluarkan kaat2 tsb. Sontak aku dan ayah saling berpandangan seakan ga percaya. Namun dengan ‘jaim’nya kami berkata, “Wuaaa… hebat anak Bunda, okay… Bunda sama Ayah antar Kaka ya, Bunda saya ayah nemenin sampe Kaka bobo, nanti Bunda sama Ayah baru pindah ke kamar bunda.”

“Ga usah Bunda, Bunda sama Ayah bobo aja disini, Kaka aja yang pindah.” Tolak si Kaka

Ha?? Aku dan ayah kaget pastinya.. ga menyangka penolakan tsb. Dan kenyataannya si Kaka keukeuh jumekeuh ga mau ditemenin, dan kami pun ‘merelakan’ si kaka beranjak ke kamarnya sendiri, kulihat dia komat –kami, baca doa, kemudian ambil posisi, meluk guling, dannn…. Ga pake lama si kaka pun udah pulas.

Amazing.. subhanallah….. aku dan ayah benar2 takjub dibuatnya. Penasaran kuintip si kaka dikamarnya, dan benar si kaka udah pulas.

Akhirnya malam itu aku dan ayah serasa pengantin baru, benar2 tidur berdua. Sempet aku mellow dan meneteskan air mata dan berujar, “Yahhh…. Kenapa Bunda jadi mellow gini, rasanya baru kemarin Jibran bayi,sekarang anak yang kususui kemarin udah besar, belum puas yah aku meluk2 Jibran, belum 4th usia si Kaka.”

Ayah ga berkomentar apa2, hanya menatapku, kurasa ayah merasakan apa yang aku rasakan ini.

 

Tengah malam tiba2 aku dikejutkan oleh sentuhan tangannya, “Bunda… Kaka mau pipis..” Ho-oh.. rupanya si Kaka kebelet pipis dan menyusul aku, segera kuantar Kaka ke kamar mandi yang letaknya  ada di dalam kamar menghubungkan antara kamar kami dan kamar jibran. Selesai pipis aku antar Kaka ke kamarnya, “Udah Bunda kesana aja, Kaka be(ra)ni kok ke kama(r) sendi(ri).” Tolak si Kaka. Hiksss, mellow lagi…. Kesekian kalinya ditolak.

 

Dan tadi malam menjadi malam ke dua aku dan ayah tidur tanpa si Kaka. Lagi2 kami menerima penolakan saat kami berdua mencoba menemaninya tidur di kamarnya. 1 yang pasti kami berdoa mencoba commit dengan apa yang sudah kami sampaikan ke Jibran meski sebenrnya kami ga siap, yakni, permintaan kami dan sounding kami selama ini bahwa “Kaka udah besar, Kaka bobo sendiri.. bla..bla…”

 

Kumencoba mengingatnya, kenapa tiba2 si kaka siap dan mau tidur dikamarnya sendiri. hmm.. sepertinya bermula dari usahaku juga selain sounding tentunya, tapi juga mendukung kesiapan Kaka dengan membelikan sprei karakter kartun favoritnya. Menjadikan kamarnya nyaman, di luar tepat disamping jendela kamarnya, ayam kecil piaraan si kaka kerap kali ngendon di situ, dan dari dalam kamarnya si kaka bisa leluasa memperhatikan gerak gerik ayamnya itu melalui jendela kamar yang dibuka.

Aktivitas belajar dan mendongeng juga kerap kali dilakukan bukan lagi kamar kami namun dikamar Kaka. Sepertinya proses tsb lambat laun membuat si kaka pede dan yakin bahwa sudah saatnya Kaka mennempati kamarnya ini. Dan ketika kedewasaan dan saatnya tiba, tanpa diduga aku yang ga siap.

 

Tadi pagi jam 3 dinihari aku terjaga, setengah sadar saat terbangun aku ga lihat jibran disebelahku, aku kaget, sesaat kemudian baru aku sadar kalo Jibran kan udah tidur di kamarnya sendiri. Ga tahan akhirnya aku susul Jibran dikamarnya, kulihat Jibran masih pulas dengan posisi pewenya meluk guling, hikkss…. Ga terasa air mataku netes, kukecup pipi chubby si Kaka,  bertubi- tubu kuberikan kecupanku ke seluruh tubuh mungil si kaka. “Kaaaa… Bunda kangennnn…” bisikku ditelinga si kaka.

 

"Kaka dan posisi favoritnya... "

 

Mellow-swallow diri ini. Perasaan yang sama ketika aku berhasil menyapih Okt 2009 lalu, berasa ada yang hilang, ga siap, ga rela dan ga mau. Waktu berjalan demikian cepatnya… little Jibran kami sudah bukan baby, bukan batita, tapi balita, dan bentar lagi anak2…

 

So… selamat menikmat me time bersama ayah tanpa gangguan atau tendangan2 kecil dari si Kaka, bebas berpelukan tanpa pembatas lagi… horayyy…..yuk.. lebih giat bikin "PR" malam

 aihhhh.. semoga aja hikmahnya bulan ini aku positif.. amin…… J *ujung2nya teteupp.. ngarep……. Hihi….

Sunday, January 23, 2011

Chocolate Cake by Detik Food


Description:
Di rumah aku dan si Kaka bener2 coklat lovers, ya cake coklat, macam brownies pasti jadi rebutan aku dan Kaka, puding coklat juga, dan susu hanya mau yang coklat. Bener2 sealiran dehhh favoritnya sama2 coklat....
Ayah mah lebih suka yang gurih2, maklum sunda asli... hehe

Nah kali ini memanfaatkan stok coklat blok dirumah, jadilah lirik2 resep dan jatuh ke resep nya detik food yaitu "Chocolate Cake". Gara2 ngiler ama penampakannya, dan si Kaka pun setujuhhh pas diliatin gambar kuenya, "mau..mau.. bunda.... kuenya lapis coklat ya"

Bener2 copass abis deh semua bahan dan cara pembuatannya, kecuali pembuatan ganache, hehe.. karena bikinnya dadakan dan ga punya krim kental, dan ga sempet menginapkan ganache semalaman, hehe.
Wuiihh... sekarang dah pede bisa nimbang bahan kuenya lebih akurat pake timbangan andalan, hehe....Dan setelah jadi, wuiihh.. senengnya berhasil, apalagi pas udh dimasukin kulkas baru dimakan, wuiihh... ganache nya nendang banget rasanya bener2 maknyuusss, bener2bikin ga mau berhenti deh...


Ingredients:
Bahan Sponge cake:

50 g bubuk coklat
100 g tepung terigu
40 g tepung maizena
5 butir telur ayam
62,5 g air (ml kali ya maksudnya?)
62,5 g cake emulsifier (resep aslinya tertulis segini, aku pake 1/2 sdt ajah..)
165 g mentega tawar, dilelehkan.

Bahan Ganache:

500 g Dark Couveture Chocolate potong-potong (aku pake dark colata)
500 g Milk Couverture Chocolate, potong-potong (aku pakae colata)
500 g krim kental (hehe.. aku ga punya, di rumah punyanya wiphed cream merk DP berupa tepung, dikocok bersama air dingin sampai mengental)


Directions:
Cara Membuat Sponge Cake:
Panaskan oven pada suhu 180 C.
Semir loyang bundar 22 cm dengan mentega, lapisi dasarnya dengan kertas roti.
Taruh semua bahan kecuali mentega cair dalam mangkuk blender kemudian kocok dengan kecepatan tinggi hingga kental.
Tuangkan mentega cair sambil aduk hingga rata.
Tuang adonan ke dalam loyang. Ratakan.
Panggang selama 30 menit hingga matang dan kering.
Diamkan sebentar.
Keluarkan dari loyang dan dinginkan.

Ganache: (ini resep aslinya)

Taruh cokelat dalam mangkuk.
Panaskan krim hingga panas tetapi tidak mendidih. Angkat.
Tuangkan ke dalam mangkuk berisi cokelat, aduk-aduk hingga cokelat leleh dan licin.
Biarkan hingga dingin. Simpan dalam suhu ruangan selama semalam hingga adonan kental dan dapat dioleskan.

Ganache versiku dengan cara sesat :

Dark coklat dan milk yang sudah dipotong2, kemudian di tim, setelah dingin dimasukan ke dalam whiped cream yang sudah dikocok, kemudian aduk2 hingga rata, ganache siap dipakai. Masukkan ke kulkas dulu biar setengah beku.

Penyelesaian:

Potong membujur cake menjadi 3 bagian.
Agar tetap lembap, perciki tiap belahan cake dengan sirop gula.
Olesi dengan Ganache dan satukan kembali.
Olesi permukaan dan sisi cake dengan ganache. Simpan dalam lemari es hingga agak keras. Potong-potong dan sajikan. Untuk 1 loyang ukuran 22 cm

*dijamin ketagihan deh.... nyoklatttt bangettt.....

Pstttt...ada insiden waktu nuang ganache ke kue, sempet gagal dan ga rata, yang nampak di foto hasil kue yang mulus disiram ganache, hehehe...
biar cantik diatasnya di hias pake coklat putih.... dan dikasih hiasan bunga

Baby Fish balut tepung


Description:
Senengnya kalo bikin masakan trus langsung ludes diserbu sang "bos" besar dan "bos" kecil. Yuapp... sapa lagi kalo bukan ayah dan si Kaka.
Seneng banget liat mereka berdua berebutan, hihihi... padahal baru aja mateng dan masih panas tentunya. Kemarin bikin sampe 2 episode, siang pas lunch dan malam buat cemilan saat lagi leyeh2 dikamar. hehehe....
Inilah cemilan yang jadi inceran ayah dan Kaka, baby fish goreng tepung nan crispy. Cara bikinnya mudah dan simpel banget..... faktor kegagalan zero deh, kuncinya saat ngegoreng harus telaten dan apinya jangan besar2 ya..

Mau pake tepung instan merk kobe atau tepung bikinan sendiri campuran dari tepung beras plus maizena sama okehnya kok hasilnya.
Nah kemarin si Bunda mau yang praktis aja, liat ada stok tepung kobe langsung deh bikin pake tepung kobe.

Ingredients:
250 gr baby fish (aku pake ikan mas kecil beli di Tip Top)
1/2 bungkus tepung kobe rasa original
Minyak goreng secukupnya

Bumbu haluskan :
2 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
garam secukupnya
jeruk nipis

Directions:
• Baby fish cuci bersih kemudian lumuri dengan jeruk nipis dan bumbu yang sudah dihaluskan, diamkan kurleb 15 menit.

• Ambil ikan satupersatu ikan kemudian sedikit demi sedikit gulingkan di campuran tepung, baluri tubuh ikan sampai merata.

• Setelah semua ikan bercampur dengan tepung, sisihkan sisa tepung yang tidak terpakai dengan cara disaring.

• Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian goreng ikan dalam minyak panas sampai kering. Pergunakan api sedang agar ikan tidak cepat gosong.

• Setelah ikan kuning keemasan segera angkat, dan siap disajikan. (ayah sukanya yang garing banget, bahkan cenderung gosong... hehe.. selera euyy..)

• Santap ikan selagi panas, yummyyy........ kriuk2 euyy....

Wednesday, January 19, 2011

[Bunda] Softlense vs Kacamata

source fr : here

 

Hampir 2 bulan ini aku kembali ke asal, ga betah sebenernya tapi sayangnya another choice. Sejak kejadian iritasi 2 bulan lalu, wesss… aku kapok banget sekarang, meski beberapa kali dah nyoba tapi rupanya sang mata belum bisa diajak kompak, lagi dan lagi.. perih akhirnya… dan dilepas lah softlense yang udah terpasang, hiksss….

 

Yuap.. 2 bulan lalu, entah kenapa tiba2 menjelang pulang kantor, tau2 mata sebelah kananku berair – perih – dan sakit banget rasanya. Segera aku berlari ke toilet dan bercermin, hikss… mata kananku tampak jelas merah, masih berair dan perih pula. Mau kulepas softlense nya ga rela, karena aku ga bawa cairan dan box softlense pula, aku ga prepare bawa karena cairan atau box softlense karena biasanya aku pun fine2 aja pake softlense ga ada keluhan apapun.

Nah tempo hari entah kenapa tau2 mataku sakit banget, sejenak aku coba tahan-tahanin ga aku lepas meski perih, tapi lama2 nih mata makin ga bisa diajak kompromi, akhirnya ga tahan juga kemudian aku lepas softlense yang kanan, aku bersihkan sebentar pake aqua cup kemudian aku pasang lagi, ajaib… perihnya hilang, alhamdulillah.. akupun kembali bisa kerja dengan nyaman.

Tau2 menjelang sore sesaat mau pulang nih mata yang kanan mulai perih lagi, duuhhhh… beneran deh ini mataku seolah ngajak becanda. Saat itu kondisiku udah otw menuju st. Gambir.

Sampe gambir, mataku maskin berasa sakit, gawatttt… ga ada pilihan akhirnya dengan terpaksa ku copot softlense ku tsb, ga mungkin pake sebelah kan akhirnya yang sebelah kiri pun aku copot juga, sekarang bingung mau diapain tuh softlense, mau ditaruh dimana? Aku bener2 ga bawa peralatan tempur softlense dan kelengkapannya, nyeseellll… akhirnya lagi dengan terpaksa yang, kubuang softlense tsb ke tempat sampah. Bener2 nyesel bin sayang… gimana ngga, tuh softlense abu2ku baru aja seminggu aku pake, ternyata ga berumur panjang dan berakhir di tempat sampah. Andainya aja aku bawa box nya pasti tuh softlense bisa aku selamatkan. Sempet terbersit mau maksa pake softlense meski eprih tapiii.. gilingannnn nahan-nahanin pake softlense dengan mata perih ga mungkin banget.

 

Besoknya, masih khawatir dengan iritasi sebelumnya, jadilah pagi itu aku pake kacamata ke kantor. Sempet kagok juga, apalagi aku pake jilbab, jadinya perlu waktu lama nyesuain pake jilbab dan berkacamata, maklum udah lama banget ga pake kacamata ke kantor, selama ini pake kacamata kalo di rumah aja.

Sehari, dua hari aku tetep pake kacamata, di hari ketiga aku nekat nyoba lagi pake softlense, buka lagi softlense yang baru warna ungu, karena yang abu2 kan kemarin dah aku buang, daaannnn… argghhkk.. ternyata entah kenapa masih juga perih, begitu softlense kupasang dimataku sebelah kanan, hikss.. akhirnya urung pake dan kembali pake kacamata. Duhhh… kenapa sih nih mataku, mana softlense dah aku buka lagi, sayang banget kan.

Seminggu itu aku pake kacamata, di minggu berikutnya aku coba pake softlense, dan lagi2 nih mata kanan belum bisa diajak kompromi, masih aja perih. Aku emang belum periksa ke dokter ada apa dengan mataku ini.

 

So… 2 bulan sudah aku meninggalkan softlense dan kembali berkacamata.

Kenapa sih aku keliatan begitu berat pake kacamata? Banyak alasan emang, bukan semata2 karena gaya lohh… hehe, berikut alasan menurut aku…

  1. Pake kacamata itu bikin aku pegel dan cape di sekitar hidung dan kepala bagian samping, makanya kalo ga kepaksa banget aku ga mau pake kacamata.
  2. Pake kacamata itu ga praktis, mau wudhu kudu buka kacamata, udah gitu suka ngangkut2 di jilbab.
  3. Pake kacamata itu bikin aku jadi terbatas gerak, beberapa kali mau sholat aku lupa lepas kacamataku yang ada tuh kacamata nyangkut di mukena, hehe
  4. Pake kacamata itu bikin aku keliatan lebih tuwir, hehehe……
  5. The last… secara aku lupaan, beberapa kali kacamataku entah ketinggalan dimana, di toilet saat wudhu, di pantry saat aku lagi makan pedes yang mana bikin aku berkeringat dan lepas sejenak kacamatku…

Hmm.. karena alasan2 itulah aku lebih comfort pake softlense, meski buat sebagian orang pake softlense itu ngeri dan ribet masangnya aku malah sebaliknya…… softlense is the best.. (buatku lohh…)

 

Yuksss… sempetin ke dokter mata, untuk ngecek ada apa dan kenapa dengan mata kananku, biar bisa pake softlense lagi, biar bisa gaya lagi.. hehehe…..

 

 

Monday, January 17, 2011

Tumis Oncom /Ulukutek


Description:
Tumis oncom paling enak dimakan bareng nasi panas, bisa dimakan gitu aja tapi bisa juga sebagai isian combro.
Di rumah doyan banget sama ulukutek oncom, kalo aku masak menu ini wuiii.. dalam sekejap langsung ludes. Hmmm.. tapi aku ga berani sering2 masak oncom euyy.... selain minim gizi juga kandungan jamurnya yang buatku ga sreg, hehe.....


Ingredients:
1 papan oncom (± 250 gr), hancurkan
1 ikat kemangi, ambil daunnya saja (aku ga pake, ga ada stok euyy)
1 genggam leunca (aku ga pake karena ga doyan :D)

Bumbu dihaluskan:
3siung bawang putih
3 siung bawang merah
5 bh cabe merah keriting (pedasnya bisa disesuaikan tergantung selera)
3 bh cabe rawit merah,
1 ruas kencur
1 lbr daun salam
garam secukupnya
minyak goreng utk menumis


Directions:
Panaskan minyak goreng, kemudian masukkan semua bumbu halus, tumis hingga harum, masukkan salam dan lengkuas, tambahkan air sedikit saja, kemudian masukkan oncom, aduk hingga oncom dan bumbu tercampur rata.
Tambahakan garam secukupnya, aduk rata kembali.
Terakhir masukkan daun kemangi angkat lalu sajikan.
Endangggggg loohh....

[curcol] sejenak…..

 

Menimbang…. Meski berat…

Berpikir lagi dan lagi……

Mencoba mencari jawaban….

Mencoba meyakinkan hati….

 

Hmmm.. sholat istikharah kuncinya.

 

Saat hati bimbang…

Saat pikiran bingung ga menentu mengambil keputusan

Saat keyakinan belum mantap….

 

Segerakah ku menyusul mereka,

Atau kah ini emosi sesaat…

Entahlah….

 

 

Tuesday, January 4, 2011

Percakapan Bayi dengan Tuhan

 

Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan,

 

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil dan lemah."

 

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

 

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."

 

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangantan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

 

Bayi : "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

 

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."

 

Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"

Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."

 

Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?"

 

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."

 

Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

 

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

 

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"

Jawab Tuhan,  ....."Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

 

ooooooOOOOooooooo

 

[Intermezzo] ♥ Renungan awal tahun.... ♥

♥♥ Just sharing to my beloved friends, semoga dapat kita renungkan bersama..

Dimana kita berdiri tidak penting, yang penting kemana kita akan melangkah ..

Siapa diri kita sekarang tidak penting, yang penting kita mau menjadi siapa dengan pribadi yang bagaimana ...:)

Siapa orang tua kita tidak penting, yang penting kita mau menjadi anak yang bagaimana ...;).

Masa lalu tidak penting, yang penting hari ini dan esok ...:*.

Bagaimana orang memandang kita tidak penting, yang penting bagaimana kita memandang orang, dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri ...

Berapa besar kepercayaan orang ditentukan oleh berapa besar kejujuran dan kredibilitas kita ...

Buah yang bagaimana yang akan kita petik ditentukan oleh bagaimana kita menanam ...:p.

Bagaimana sekarang kita berproses inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya ...

Jangan kita mengharapkan orang lain atau pasangan kita utk berubah, jika kita sendiri belum mau berubah (sikap,kata-kata,pola pikir,egois).

Sukses tidak selalu diukur dengan harta/popularitas,

Sukses juga diukur  "Kesehatan Mental",

Maka buang sikap iri,sombong,serakah,benci,menganggap rendah org lain,dll

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:

1. Waktu

2. Kata-kata

3. Kesempatan

Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:

1. Kemarahan

2. Keangkuhan

3. Dendam

Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang dalam hidup:

1. Harapan

2. Keikhlasan

3. Kejujuran

Ada 3 Hal yang paling berharga dalam hidup:

1. Kasih sayang

2. Keluarga dan teman

3. Berbuat kebajikan

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:

1. Kekayaan

2. Kesuksesan

3. Mimpi

Ada 3 Hal yang akan membentuk karakter seseorang:

1. Komitmen

2. Ketulusan

3. Kerja keras

Ada 3 Hal yang bisa membuat kita sukses:

1. Imajinasi

2. Kemauan

3. Ketekunan

Dengan memperhatikan, mencermati, dan menjalankan berbagai macam “3 hal” di atas, maka bukan mustahil Kita akan bisa meraih segala sesuatu yang dingiinkan atau yang diimpikan selama ini, Insya Allah.....