Sunday, November 28, 2010

Tempe Mendoan ala Kobe


Description:
Di rumah yang namanya tempe adalah salah satu favorit selain tahu tentunya. Mau dibikin kering tempe okeh, dibikin sayur tempe okeh, apalagi di goreng, tanpa tepung laku, apalagi kalo pake tepung.
Salah satu favorit ayah di rumah adalah tempe yang dibikin mendoan, wuiihh... panas2 dimakan enak banget.
Berikut tempe mendoan ala Bunda Ibang yang diramu campur dengan tepung Kobe, rasanya, pastinya enak lah.... dan ga mau berhenti sebelum habis, hehe...

Ingredients:
Bahan :
1 papan tempe, diiris kotak tipis
2 batang daun bawang iris tipis
1 bungkus tepung kobe tempe mendoan
1 ons tepung terigu
Minyak u/ menggoreng secukupnya

Bumbu halus :
1 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
garam secukupnya


Directions:
1. Buat adonan tepung, tepung kobe 1 bungkus ditambah terigu 1 ons, masukan irisan daun bawang + bumbu halus, tambahkan air, aduk tepung, daun bawang dan bumbu hingga tercampur rata. Kekentalan adonan disesuaikan selera.
2. Kemudian panaskan minyak goreng diatas wajan, gunakan api sedang.
Setelah minyak panas, celupkan tempe kedalam adonan tepung.
3. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga adonan tepung beku, matang tetapi tidak kuning atau kering. Angkat, tiriskan.
4. Tempe mendoan siap disajikan.

Tips :
- Tempe Mendoan bisa dimakan bersama saos sambel botolan, sambal kecap rawit, atau sambal kacang, pake cabe rawit utuh juga tetep enaaakkkk.....

- Karena tempe mendoan lumayan menyerap minyak, sesaat setelah tempe diangkat, tiriskan dan dialasi tisue.

Thursday, November 18, 2010

Sayur Godog Labu Siam


Description:
Kalo kemarin aku posting menu semur daging sebagai menu labaran, kali ini temennya semur daging yang juga disajikan sbg menu istimewa di hari raya, yaitu semur godog.
Semur godog labu siam menjadi menu wajib untuk keluarga kami pendamping makan ketupat, dan rasa pedasnya itu menggugah selera…
Konon sayur godog labu siam ini merupakan sayur khas orang betawi, coba deh kalo ke rumah org betawi saat lebaran pasti di meja makannya tersaji sayur godog dan semur betawi plus ketupat pastinya, hehe…


Ingredients:
½ kg labu siam, potong tipis serong (bisa diganti kacang panjang)
3 ruas jari lengkuas, di keprek
4 batang sereh, di keprek
3 lembar daun jeruk, sobek pinggirnya
3 lembar daun salam
2 papan petai, kupas belah menjadi 2
5 bh cabe merah besar, iris serong tipis
300 ml santan kental
500 ml santan encer (dari 1butir kelapa dibuat jadi santan encer dan kental)
Gula merah sisir tipis (takaran sesuai selera)
gula pasir secukupnya
Garam secukupnya
Minyak goreng buat menumis

Bumbu yang dihaluskan:
1 ons cabe merah keriting (disesuaikan selera jika kurang suka pedas pemakaian cabe dikurangi )
6 siung bawang putih
10 siung bawang merah
sejumput ebi, cuci bersih.


Directions:
• Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum
• Masukkan daun salam, daun jeruk dan lengkuas yang sudah dikeprek, tambahkan air sedikit.
• Masukkan labu siam, tambahkan santan encer, aduk santan bersama bumbu dan labu siam sampai tercampur rata dan labu siam layu.
• Tambahkan garam, gula merah dan gula pasir.
• Masukan petai yang sudah diiris.
• Setelah labu siam melunak, masukkan santan kental, aduk perlahan sampai mendidih dengan api kecil, usahakan agar santan tidak pecah
• Sesaat setelah mendidih, masukan irisan cabe merah kedalam sayur, kemudian matikan kompor, sayur godog siap disajikan, jangan lupa tambahkan bawang goreng.


Note : Jika suka sayur tsb bisa ditambahkan telur rebus yang sebelumnya sudah di goreng sebentar dan ditambahkan sebagai pelengkap di dalam sayuran godog atau ditambahkan potongan tempe yang dipotong kotak/dadu, dimasukkan bareng dengan santan kental.

Wednesday, November 17, 2010

Semur Daging


Description:
Menu favorit kami di rumah kala lebaran adalah semur daging, dan semur daging yang biasa aku buat di rumah pake resep warisan nenek, rasanya udah pasti enak banget, dengan ciri kuah yang kental, bercampur rasa kecap yang manis, dan resep ini kaya rempah pastinya.
Buatku yang emang hoby masak, tipsnya jangan sayang2 menggunakan bumbu, karena masakan yang kaya bumbu, menghasilkan rasa yang enak banget, makanya kalo aku masak ga ada istilah pelit bumbu, hehe.....
Nah saat hari Raya Lebaran atau Qurban, akulah yang udah pasti kebagian untuk masak menunya, sementara Uti kebagian untuk bikin ketupat dan lontongnya.

Menu semur yang aku share disini semur yang aku masak saat hari raya Qurban kemarin, yukkkss... diintip...


Ingredients:
Bahan :
500 gr daging sapi potong kotak2
75ml kecap manis
1 sdt pala bubuk atau buah pala utuh dihaluskan
5 butir cengkeh
4 cm kayumanis, ambil 2 batang
300 ml air matang
3 lembar daun salam
3 batang sereh dikeprek
Gula merah & gula pasir untuk penyedap
Garam secukupnya
minyak secukupnya, untuk menumis bumbu

Bumbu untuk rebusan daging :
5 siung bawang merah iris tipis
Kecap manis 50ml

Bumbu yang dihaluskan :
6 butir kemiri
12 siung bawang merah
8 siung bawang putih
2 ruas jahe
2 sdt ketumbar, sangrai
1/2 sdt jintan, sangrai
1 sdt lada

Directions:
Daging yang sudah dipotong, direbus dengan air, tambahkan irisan bawang merah, masak hingga mendidih, kemudian tambahkan kecap manis, rebus lagi hingga daging empuk dan air didihannya tiris, lalu angkat, sisihkan.

Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum, tambahkan air kaldu dari sisa rebusan daging tadi, masukkan sereh, daun salam, kemudian masukkan daging yang telah direbus tadi, aduk hingga daging tercampur bumbu, tambahkan lagi air 300ml, masukkan cengkeh, pala bubuk dan kayumanis lalu masukkan kecap, gula merah, gula pasir dan garam, aduk hingga daging dan semua bumbu benar2 tercampur, masak hingga kuah mengental dan air berkurang.

Periksa keempukan daging; jika masih kurang empuk, tambahkan sedikit air panas, masak hingga empuk dengan api kecil.

Semur siap disajikan......

Sunday, November 14, 2010

Ayam goreng kuah kecap


Description:
Hi..hi.... masih pada puasa ga nih?
Ini menu yang aku buat week end kemarin, kedoyanannya ayah, karena manis kecapnya kali ya...
kalo dibuatkan menu ini, request ayah, pasti minta kuahnya yang banyak dan kental.. hmmm yummyyy...
Kaka juga doyan, tapi khusus Kaka, tanpa paprika atau cabe hijau ya....
Sengaja aku buat pake dada ayam, biar ga ribet misahin tulangnya, hehe... biar mirip2 teriyaki juga deh...... hehe

Ingredients:
Bahan:
• Dada ayam, sisihkan tulangnya ambil dagingnya
• minyak goreng secukupnya
• margarine 2-3 sdm

Bumbu dihaluskan :
• 3 siung bawang putih
• ½ sdt lada

Bahan pelengkap :
• Bawang bombay 1 bh iris kasar
• 5 cm jahe, keprek
• 5 buah cabe hijau, buang bijinya lalu belah dua bagian atau paprika hijau, potong menyerong
• Kecap manis secukupnya (aku pakai kecap asli Cirebon merk Sindang Sari, yang pasti enakkk bangettt...)
• Kecap asin secukupnya
• Gula pasir dan garam secukupnya.
• Daun salam (optional)
• Daun jeruk (optional)


Directions:
• Bersihkan dada ayam, setelah itu sisihkan tulangnya potong dadu atau sesuai selera kucuri dengan air jeruk lemon.
• Siapkan panci. Masukkan air, rebus ayam hingga empuk . Angkat. Tiriskan.
• Siapkan wajan, Panaskan minyak. Goreng potongan ayam hingga matang berwarna kuning kecoklatan atau jika tidak mau keras, cukup goreng ayam sekedarnya saja. Angkat dan tiriskan. Sisihkan.
• Panaskan margarine ditambah minyak goreng sedikit. Tumis bawang bombay hingga layu kemudian masukkan bumbu yang telah dihaluskan, tumis hingga matang dan harum, lalu tambahkan air sedikit saja, terakhir masukkan jahe, daun salam dan daun jeruk.
• Masukkan potongan ayam yang telah digoreng. Tambahkan kecap manis dan kecap asin, jika ingin kuah banyak tambahkan lagi air, aduk hingga bumbu meresap.
• Terakhir masukkan cabe hijau/potongan paprika. Masak hingga cabe hijau/paprika layu. (jika ingin anak2 bisa ikutan makan, ambil/pisahkan sebagian untuk anak2) baru kemudian potongan cabai hijau/paprika dimasukkan belakangan, masak hingga layu, kemudian angkat, sajikan dalam piring/bowl selagi panas, yummmyyy…

Tips : Tau ga sihhh….. kalo kuahnya diperbanyak dan dibiarkan mengental, maka masakan ini rasanya jadi agak mirip chicken teriyaki, apalagi yang aku gunakan disini memang dada ayam, atau kalau mau lebih mantap lagi gunakan fillet ayam.
nahh….untuk lebih memiripkan dengan chicken teriyaki, skip pemakaian daun salam dan daun jeruknya, kurangi kecap setengahnya, tambahkan paprika hejo n merah yang dipotong2, endangggg……

Wednesday, November 10, 2010

[Office] Merapi eruptions

 

 

source fr : here

 

Postinganku beberapa hari lalu tentang kantor cabang kami di Jogja, yang beralamat di Graha Christina, Jl. Palagan Tentara sampai hari ini belum bisa beraktivitas normal, semua karyawan beserta keluarganya masih diungsikan ke Solo, dan artinya sementara mereka terpaksa berkantor di Solo.

Namun tanggung jawab sebagai karyawan tetap harus berjalan bukan meski tengah ada masalah, karena pada perusahaan tempat kita bekerjalah kita menggantungkan hidup saat ini. Pffhhh….. berasa bijak banget yaaa…. J

 

Dan kemarin sore kami semua terima email pemberitahuan dari Country Manager tentang Jogja, berikut petikannya :

 

 

From: Mardxxxxxx

Sent: Wednesday, November 10, 2010 17:36 PM
To: DL-AP10-HCR

Subject: Message from the Regional President on Merapi Eruptions 

Rekan-rekan sekalian,

Saya forward email dari, Regional President Pfxxx South Asia, ungkapan simpati yang mendalam tentang bencana alam yang baru saja melanda sebagian tanah air kita tercinta; tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah.

Sebagai informasi rekan-rekan semua, teman-teman kita di Yogyakarta beserta seluruh keluarganya, sudah diungsikan sementara sebagian besar ke kota Solo, menginap di hotel yang dapat memuat semua anggota keluarganya, dalam tanggungan perusahaan, sebagian lain memutuskan mengungsi di kota-kota lain yang lebih dekat dengan keluarga besar mereka, semua logistic juga dalam tanggungan perusahaan.

 

....................... *delete

 

 

Subhanallah, demikian pedulinya perusahaan kepada karyawannya yang sedang tertimpa bencana, perusahaan menjamin semua pengeluaran biaya yang terjadi selama masa pengungsian,  termasuk anggota keluarganya.

 

Setiap hari kami yang di Jakarta terus memonitor kondisi rekan2 kami disana, bahkan team HR sukarela 24 jam dihubungi oleh rekan2 kami yang tengah mengungsi jika ada hal emergency yang rekan2 Jogja butuhkan.

 

Support seperti ini pastinya meringankan mereka yang tengah berduka. Bahkan senin lalu, bapak direktur dan team sudah berkunjung ke lokasi pengungsian menjenguk rekan2.

 

Aku bisa merasakan duka rekan2 kami di Jogja saat ini, sedih pastinya namun hidup harus terus berjalan, tanggung jawab pun demikian, dan perusahaan  mengerti akan kondisi ini.

Beberapa tahun lalu saat terjadi gempa Jogja, rekan2 pun terpaksa mengungsi dan lagi2 perusahaan menanggung semua biaya pengungsian, hotel, meals bahkan transportasi dan belakangan membantu juga kucuran dana u/ renovasi rumah meraka yang menjadi korban.

 

Sebagai seorang karyawan, aku merasa bahagia, merasa dihargai oleh perusahaan tempat kami bekerja, karena perusahaan benar2 merangkul karyawannya dan benar2 peduli akan kesusahan karyawannya. Alhamdulillah….

 

Semoga saja Jogja kembali tenang, dan rekan2 kami di Jogja bisa kembali kerumahnya masing2 dan berkativitas seperti sebelumnya. amin…

Harapan yang sama juga untuk semua teman2 empe dan semuanya yang tinggal di Jogja dan sekitarnya...... Jogja segeralah kembali tersenyum....

 

 

________________________________

**coretan hati – no tendensi….. J

Tuesday, November 9, 2010

[Jibran & Bunda] Finnaly, paket HB Idaman menjadi nyata....

 

Yuap…… baru kemarin paket tsb sampai di rumah, setelah paginya sang kurir menelpon aku  akan mengantar paket tsb ke rumah.

Alhamdulillah…… senangnya, itu artinya “mimpi” sang Bund menghadiahkan Kaka buku HB yang udah lama bersliweran ceritanya di MP menjadi nyata.

 

Mupengnya ama nih buku udah dari lama, namun karena harganya awww…. “ga sembarangan” dan bikin Bunda mikir, karena beli Buku memang bagus dan pastinya bermanfaat namun tetp aja realistis ama harganya, beberapa kali mengajukan “proposal” ke ayah untuk ini, namun sayangnya belum juga di Acc, dengan alasan uangnya diputar dulu u/ finishing rumah… dooohhh…. Sebenrnya kalo aku mau maksa bisa aja beli sendiri, toh tinggal order ke Neng cantik, dan bayar nya pas aku gajian, tapiiii…… ga bisa seegois itu, tetep aja meski bisa beli sendiri tapi kan approval tetep ada di ayah…. Jadilah sementara waktu ber-mupeng ria acapkali liat temen2 di MP yang cerita baru beli buku HB, hohoho…..

 

Pucuk dicinta ulam tiba, awal Oct lalu sang punya lapak si Neng cantik buka program arisan HB, sempet ketinggalan gelombang nih pas mau daftar gelombang 1 dah penuh dan mau ga mau nunggu next period, agggrrhhkkk…..

Hmm… kalo rejeki emang ga kemana, ga lama malah dapat info kalo next gelombang akan dibuka, artinya diriku bisa ikutan dunk.

 

Daaannnnn.. baru tau kalo aturan mainnya nama pemenang diundi diawal,

ternyata Allah Maha Baik, si Kaka keluar sbg pemenang bulan kedua, alhamdulillah… seneng dunk.

Saking semangatnya, awal Nov udah nanyain Neng Ay berapa rupiah yang harus ditransfer.. hehehe.. padahal mah ga ngaruh ya, tetep aja kan barang dikirim setelah semua peserta arisan bayar….. emang deh kalo dah mupeng apa aja jadi niaatttt bangettt….. apalagi begitu baca QN empunya arisan, makin ga sabarrrr........

 

Singkat cerita jadilah setelah uang kumpul dan akhirnya dapat info dari Neng Ay kalo buku in proses, finnaly buku tsb kemarin tiba di rumah dengan selamat, khawatir hujan aja, ternyata kemarin Depok cerah euuuyy… meski…. Ada kejadian sang kurir sampe telpon2 aku ngasih tau kalo dia udah di depan rumah cukup lama, pintu pagar diketok2 tapi kok ga ada yang keluar, lohh… padahal si kaka dan Uwa di rumah kok, bener aja begitu aku telpon Uwa, ternyata Uwa ga denger kalo ada orang datang.. hehehe… besok2 baiknya pasang bell aja deh, kasian beberapakali kejadian kaya gini ada tamu datang tapi yang didalam rumah ga denger….

 

Paket tsb sukses dibuka tadi malam nungguin ayah datang dulu, begitu paket dibuka, huwaaaa…… si kaka langsung histeris liat buku sedemikian banyaknya, belum lagi boneka tangan yang langsung dipraktekin ayah… intinya seruuuuu…..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah liat buku yang ada, sang ayah yang awalnya ga setuju, akhirnya mengakui bahwa buku tsb bagus dan berbobot. Covernya juga aman untuk anak2, ilustrasinya apalagi bener2 full colour dan ide ceritanya simple namun sangat menarik dan pastinya mudah dimengerti dalam bahasa pikiran anak2, Tuhhh kaann……..

Bukan Kaka namanya kalo ga langsung ngubek2 semua jenis buku, dibukain satu persatu minta dibacain, sampailah ketemu buku favorit yang judulnya “Aku senang keliling kota” yuaappp… ga lain ga bukan karena ada gambar mobilnya, hahaha……

 

 

 

 

 

 

 

Barusan Bunda telpon ke rumah, biasa deh monitor kegiatan si Kaka, tau apa yang dilakukan Kaka, laporan dari Uwa… “Bund.. ini si kaka daritadi minta dibacain buku nya nih pake bonekanya juga, satu buku kelar minta buku berikutnya…… berbusa2 deh nih Uwa…” Hahaha……. Bener2 deh si kaka kalo udah exciting ya begitu itu….

 

 

Seperti yang aku baca di web nya Bukumizan.com manfaat keselurahan paket HB adalah :

- MERANGSANG PERKEMBANGAN OTAK/KECERDASAN ANAK (KARENA PERKEMBANGAN OTAK & KECERDASAN ANAK BERKEMBANG PESAT SAAT USIA BALITA)
- SELAIN MEMBANTU MENGEMBANGKAN KASIH SAYANG ANTARA ORANG TUA DAN ANAK, BUKU INI JUGA MEMBERIKAN NILAI-NILAI DASAR KEMANDIRIAN DAN KETAUHIDAN (HAL-HAL YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH ANAK BALITA)
- CERITANYA MERANGSANG INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN FISIK (KINESTETIK) ANAK SEHINGGA ANAK DAPAT BERKEMBANG DENGAN LEBIH BAIK
- MENJADIKAN ANAK MENYUKAI BUKU

Yang ga kalah pentingnya, dari sumber yang sama disebutkan bahwa, mengapa anak balita perlu diajarkan kemandirian, jawabannya sbb :

(link http://bukumizan.com/content/view/24/35/ )

 

Masa balita (0-5 tahun) adalah masa keemasan (golden age). Disebut masa keemasan karena pada masa itu perkembangan otak dan intelektual berkembang dengan sangat pesat. Lihat tabel berikut.

Nara sumber:Dr. Keith Osborn (University of Georgia), Dr. Burton L White  (Preschool Project), Dr. Benjamin S Bloom (University of Chicago)

 

 

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sampai usia 5 tahun perkembangan fisik otak anak mencapai lebih dari 80% dan perkembangan intelektual anak mencapai lebih dari 50%. Pada usia balita ini kondisi otak memiliki konsentrasi tunggal, fokus tapi rileks. Kondisi ini memungkinkan otak menangkap berbagai rangsangan secara kuat.

So, jika menginginkan kelak anak menjadi mandiri, mempunyai moral dan mental spiritual yang baik, tanamkanlah nilai-nilai tersebut sejak masa balita. Nah, produk HALO BALITA ini khusus dirancang untuk maksud dan tujuan tersebut.

Hmm… ga ada kata terlambat, meski si kaka baru memiliki HB diusianya 3th5bulan namun aku yakin Kaka bisa mencapai perkembangan intelektual yang pesat seperti pesan moral yang disampaikan dari buku tsb. Insya Allah amin.. better late than never bukan?? J

 

 

*******

special note for Buat neng AY, nuhun pisan yaa... udah ngadain program ini, akhirnya si Kaka bisa punya buku Idaman deh....... yezzz........

Monday, November 8, 2010

Brownies Kukus Ketan Hitam


Description:
Kalo tempo hari pernah posting bolu ketan item, kali ini giliran si ketan item dibikin browkus.
Rasanya... hmmm... pastinya enak, gurih2 manis dan pastinya pas digigit krenyes2 gitu ciri khas si tepung ketan item.
Bikinnya juga simple dan cepet banget, dijamin ga bakal gagal deh....
Tapi ternyata si Kaka tetep aja doyanan browkus coklat ketimbang yang ketan item ini, hehe..
Ohya, aku nyontek resep dari Angky (milis NCC).

Ingredients:
* 350 gr tepung ketan hitam
* 5 butir telur
* 250 gr gula pasir (aku ga suka terlalu manis maka aku hanya pake 200gr)
* 100 ml minyak goreng (aku pake filma)
* 200 ml santan kental (baiknya pake santan yang diperas sendiri, krn kalo pake santan instan hasilnya kurang ok..)
* meises/milk cooking chocolate untuk taburan (aku pake colata)
* 1/2 sm emulsifier (aku skip alias ga pake)


Directions:
1. Kocok telur, emulsifier dan gula sampai mengembang.
2. Masukkan tepung, minyak dan santan, kocok sedikit hingga rata.
3. Tuangkan setengah adonan ke dalam loyang ukuran 20 yang sudah diolesi minyak. Kukus 15 menit, taburi permukaannya dengan coklat, tuangi sisa adonan. Kukus lagi hingga matang.
4. Tunggu hingga benar - benar dingin baru dikeluarkan dari cetakan
5. Potong2 dan sajikan.... yummy...

Opor ayam kuah


Description:
Resep Opor Ayam identik dengan Lebaran, sehingga kebanyakan Opor Ayam disajikan saat lebaran, apalagi dimakannya bareng lontong atau ketupat... slurrrppp.... yummy...
namun beda di rumah kami, opor ayam menjadi makanan favorit si Kaka, jika tau menu yang dimasak adalah opor ayam, dijamin si Kaka akan lahap bahkan ga jarang minta nambah porsi makannya, hmm... kalo udah gini, Bundanya yang kesenengan, iyalah.. liat anak lahap makan pasti bahagia, terlebih melahap masakan emaknya :)
Kali ini yang akan dishare resep andalan Bunda, hehe.. untuk 1 ekor ayam, tapi kalo mau buat setengah tinggal bumbunya dibagi 2.

Ingredients:
BAHAN:

* 1 ekor ayam potong sesuai selera
* 250 ml santan kental
* 750 ml santan encer
* 3 batang sereh
* 2 cm lengkuas
* 2 lembar daun salam
* 5 lembar daun jeruk
* Minyak untuk menumis

BUMBU HALUS:

* 1/2 sdt merica butiran, sangrai
* 1 1/2 sdt ketumbar, sangrai
* 1/2 sdt jinten, sangrai
* 4 siung bawang putih
* 7 siung bawang merah
* 5 butir kemiri, sangrai
* 2 cm kunyit, sangrai/bakar
* 1 cm jahe, sangrai/bakar
* Kayu manis bubuk secukupnya
* Garam & gula merah secukupnya



Directions:
CARA MEMBUAT :

1. Bersihkan ayam lalu potong-potong, cicihkan.
2. Parut kelapa, peras hingga menghasilkan santan kental dan santan cair, sisihkan.
3. Haluskan semua bumbu kecuali sereh, daun jeruk, daun salam dan lengkuas.
4. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan sereh, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas, masukkan ayam, tambahkan santan cair, aduk hingga ayam tercampur bumbu, masak sampai ayam empuk.
5. Setelah ayam empuk, masukan santan kental, aduk2 santan agar tidak pecah.
6. Masak hingga daging ayam matang.
7.Angkat dan sajikan ditambahkan taburan bawang merah. (haha,, yang kemarin aku buat kelupaan ditaburi bawang goreng keburu difoto... :D)

Friday, November 5, 2010

Duka itu…

Terhenyak sesaat diri ini, saat kami tengah konsen meeting dengan team, dari pengeras suara terdengar pengumuman, kami diminta berkumpul sejenak ke ruang depan, ada apa?

Segera kami dan team menstop meeting kemudian berkumpul diruang yang dimaksud.

Kulihat teman2 lain sudah lebih dulu berkumpul, semua wajah memperlihatkan tanda tanya seperti halnya diriku.

Bapak director ditengah2 kerumunan menjadi central semua pandangan para karyawan, dan…

“Terima kasih buat rekan2 sekalian yang sudah berkumpul, tidak banyak yang akan saya sampaikan, sebuah berita duka baru saja saya terima dari kantor cabang kita di Jogja, kantor Jogja terpaksa ditutup per siang tadi karena kondisi Jogja yang demikian mengkhawatirkan tidak memungkinkan untuk rekan2 kita di Jogja sana melakukan aktivitas, sementara saya sudah berkoordinasi dengan cabang Solo, sementara waktu rekan2 kita di Jogja akan dievakuasi ke Solo, perlu rekan2 ketahui, beberapa rumah rekan2 kita di jogja sudah tidak mungkin ditempati karena kondisinya tidak memungkinkan. Sungguh ini cobaan kita semua, sekali lagi mari kita berdoa bersama untuk keselamatan rekan2 kita di Jogja dan juga semua  warga Jogja lainnya.”

 

Sungguh, aku dapat membayangkan betapa paniknya mereka, di saat kondisi seperti ini, keluarga lah menjadi sumber segalanya. Kuingat seorang rekan ku di Jogja istrinya bulan lalu baru saja melahirkan, artinya baru genap 1 bulan usia bayinya saat ini, dan saat ini rekanku terpaksa memboyong istri serta anaknya ke lokasi yang lebih aman. Ya Allah…..

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”

(QS. Al Baqarah: 155-156)

Innalillahi wa innaa ilaihi roji’uun….

Sungguh, bencana kembali melanda negeri kita tercinta. Seperti tiada hentinya, kita diuji oleh Allah dengan berbagai macam bentuk cobaan.  Darat, laut, udara kini semuanya serasa enggan bersahabat dengan kita. Setelah kemarin di tanah Papua, tepatnya di Wasior terjadi banjir bandang, dan tentunya itupun masih meninggalkan duka yang mendalam buat kita semua. Tak lama berselang, giliran wilayah Sumatra. Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) mengguncang Mentawai, Sumatra Barat. Bahkan gempa tersebut juga mengakibatkan tsunami, sehingga banyak memakan korban jiwa.

Di Jawa pun tak mau ketinggalan. Gunung merapi di Jogjakarta juga meningkat aktivitasnya, bahkan sampai meletus . Kini warga di sekitar lereng Merapi pun sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Gunung Merapi meletus. Di Jakarta juga, banjir melanda dan menjadikan Jakarta seperti kota mati. Aktifitas semua jadi terhambat.

Ada apa dengan negeri ini ya Rabb. Jika ini ujian dari-Mu agar menjadikan kami lebih beriman kepada-Mu, kami mohon, kuatkan hati kami, beri kami kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ini semua. Jika ini adzab dari-Mu ya Rabb, ampuni segala hilaf dan dosa kami semua ya Rabb.

Ku pasrahkan semua ini hanya pada-Mu ya Rabb. Mudah-mudahan ini semua akan segera berakhir bagi kami semua, dan semoga Allah akan segera menggantinya dengan kemuliaan. Aamiin….

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ket gmb. kondisi depan kantor cabang jogja - 5 Nov

 

 

 

 

 

 

 

debu yang bertebaran dihalaman kantor cabang jogja

Monday, November 1, 2010

[curcol] Ketika Idealis menjadi “tidak idealis”

Tulisan ini adalah murni curhatan alias curahan hati ku, so no tendensi apapun, jika akhirnya ada yang tidak berkenan hapunteun…. Bukan maksud loh….. :D

Dannn…. Tulisan ini panjang lohhhhh…… boleh di skip kalo ga minat bacanya… hehe…. J

 

Hmm… prolog nya segitu ajahhhh….. selanjutnya masuk ke inti yuksss…. Haha…. J

 

Aku terlahir dari keluarga yang alhamdulillah menurutku harmonis, sebagai anak yang terlahir sulung, sejak kecil aku sudah dibiasakan untuk disiplin dalam segala hal dan selalu terencana, dan pastinya berusaha untuk mendapatkan sesuatu, ga pernah tuh Ibu atau Abah memanjakan aku, kalo mau sesuatu barang ya harus berusaha dulu. Alhamdulillah saat sekolah aku selalu menjadi juara kelas.

Pola disiplin yang sudah ditanamkan oleh keuda orangtuaku menjadi parameter kala aku mempunyai anak, inilah cita2ku.


Dan ketika akhirnya aku menikah dan mempunyai pasangan yang ternyata baru kutau bahwa suamiku aka ayah adalah orang yang ga ribet, bahkan nyaris tanpa perencanaan, semisal ayah ngajak aku pergi, aku telah terbiasa prepare dan bikin agenda jauh2 hari bahkan menyiapkan apa2 yang akan dibawa, beda halnya dengan ayah, ayah orang yang easy going, kalo emang lagi pingin pergi or jalan ya udah yuk jalan, meski tanpa rencana sebelumnya, ga ada persiapa tapi tetep pergi bukan masalah buat ayah.

Hal2 seperti inilah yang diawal pernikahanku acapkali menjadi benturan, pikirku, “kok bisa sih, pergi dadakan tanpa planning gitu?”

 

Demikian halnya untuk kerapihan, aku tipe org yang selalu dan terbiasa menggunakan sesuatu kemudian mengembalikannya ke tempat semula, semisal mau mandi ambil handuk dulu, lalu setelah mandi handuknya ditaruh kembali di jemuran handuk, atau mau baca buku, selesai baca ya kembalikan lagi ke tempatnya, buatku ini mempermudah dan ga ada istilah, lupa naruh, atau lupa ngambil, pls dehhhh… lagi2 hal seperti ini sering membuat aku naik darah melihat kebiasaan ayah yang menurutku ngawur, dans eringnya aku complain, “apa susahnya sih yah abis make barang taruh ditempatnya, jadi besok mau pake ga usah nyari..” its so simple bukan, namun kenyataannya semakin banyak aku complain maka ayah semakin cuek, lama2 aku cape sendiri dan disaat aku udah diem lelah negur dan aku lebih memilih mengembalikan barang2 yang  habis dipakai ayah dan aku kembalikan ke tempatnya, justru kesadaran ayah disitu timbul, ayah mulai merubah sifatnya dan saat ini ayah lebih jauhhhhhh disiplin dan “tau diri” jika habis pakai sesuatu barang.

1 hal yang aku jadikan pelajaran, bahwa ga semua hal bisa diselesaikan melalui omongan, melalui tindakan lebih mengena dan membuat pasangan itu menjadi ga enak hati.

 

Pun ketika akhirnya aku diberikan amanah kehamilan setelah 2,5th kosong, kemudian melahirkan seorang anak laki2 yang saat ini udah berusia 3th4bulan, wuaaa… pokoknya luv him so much dehhhhh…… J

Lagi2 berkaca dari pola didik kedua orangtuaku, aku mencoba mengimplementasikannya untuk anak kami, keidealisan ku muncul, bolak balik browsing di inet sekedar mencari info2 seputar kesehatan anak, dan pola didik anak, kemudian aku print, dan aku jadikan kumpulan2 artikel2 tsb sebagai acuan kami mengasuh Jibran.

Namun apa yang terjadi,s emudah itukah aku menularkan “keidealisme-an” aku bersumber dari info di inet dan berbagai macam buku aku terapkan untuk Jibran? Jawabnya tidak, ayah adalah orang pertama yang menjadi “lawan” aku dan menentang ketidak setujuannya terhadap pola yang aku anut, aggrrhhkkkk………..

Tentang edukasi ASI ayah 100% setuju, alhamdulillah

Tentang edukasi no gulgar sebelum setahun, ayah setuju, alhamdulillah

Namun ketika aku dengan yakinnya tetap akan menyusui si Kaka saat si Kaka udah melewati 2th, dimana masa menyusui yang disarankan sesuai agama kami yakni 2th kemudian disapih, disitulah ayah mulai  "berontak" , dan jawabanku hanya 1, pada akhirnya aku akan berhenti menyapih hanya masalah waktu, alibiku acapkali ayah mulai mengingatkan “keseriusanku” untuk mengerakana menyapih Jibran, meski usia Jibran kala itu dah 2th lewat.

Hmm.. kalo mau jujur2an sesungguhnya aku yang “BELUM SIAP” melepaskan ritual menyusui Jibran, meski sebelum usia Jibran 2th aku udah sounding ke Jibran bahwa genap 7 Juni saat usia Kaka 2th maka Kaka berhenti ASIah…..lagi2 itu hanya wacana, ketika aku dihadapkan pada kenyataan sesungguhnya, kenyataannya aku yang ga siap, dan beralibi “TIDAK TEGA” melihat Jibran “sakau”, ayah mencoba menerima alasanku. Sampai akhirnya masuk bulan Oct ayah benar2 meradang, akhirnya ketika SP3 ayah turun aku bener2 merasa tertampar, dan menjadi sadar, bahwa proses menyapih itu memang tidak mudah namun semua tergantung “NIAT” aku sbg Ibunya, terbukti setelah aku yakin bahwa inilah saat yang tepat menyapih Jibran, alhamdulillah perlu waktu  5 hari sajaaku melalui proses “Menyakitkan” itu, dan terbukti Jibran bisa menerima dan fine, subhanallah……..

 

Keidealisanku mulai mengendur juga dan mencoba menyesuaikan situasi. Pernah aku membuat Jibran trauma lagi2 karena keidealisanku, dan bagiku ini adalah petaka, bagaimana tidak Jibran yang awalnya cooperative untuk sikat gigi, namun sejak acara kunjungan Jibran to dentist membuat Jibran  ogah sikat gigi dan akhirnya aku harus extra keras setiap kali mengajak Jibran untuk sikat gigi. Usahaku cukup memakan waktu lama, kurang lebih 1th sampai akhirnya dengan bangganya aku bisa lihat Jibran said, bye..bye..kuman monster.. :)

 

Bukti keidealisanku berikutnya yang membuat aku cukup sadar diri, dan malu hati terhadap ayah, ketika aku dengan pedenya mengajarkan jibran untuk doyan sayur (sejak mulai MPASI aku memang selalu memberikan MPASI homemade, no instant).

Sejak Jibran mulai bisa makan nasi diusia 11 bulan, sejak itulah aku mulai unjuk gigi mengenalkan berbagai macam bentuk sayuran utuh dan belum kukus, semisal wortel, kentang, brokoli, buncis yangs emua penyajiannya kuberikan dalam bentuk kukus, harapanku Jibran kan ga kenal gulgar, masa sih aku kasih sayuran gini dia nolak. Namun apa yang terjadi?? Jibran sukses melepeh semua sayuran kukus yang kusajikan, namun bukan aku namanya kalo langsung menyerah, bolak balik aku kasih lagi dan aku berikan lagi, ga henti2nya  aku pesen ke pengasuh untuk senantiasa memberikan sayuran kukus, namun kenyataannya semakin sering aku memberikan sayuran tsb, maka Jibran pun semakin menolak.

“Bunda, kenapa begitu memaksakan Jibran untuk doyan sayuran kukus tsb?” tanya ayah suatu hari.

“Ya biar Kaka doyan, lagian sayuran bagus untuk kesehatan.”

“Bagus untuk kesehatan?”

“Iya yah..”

“Bunda lupa ya, kalo udah tau bagus untuk kesehatan, kenapa Bunda ga memulai nya untuk diri Bunda sendiri, baru kemudian ke Jibran?”

Damnnn…. Tertampar hebat aku oleh jawaban ayah. Mengulang jawaban ayah, “Kalo emang bagus untuk kesehatan, kenapa Bunda sendiri ga memulai untuk diri Bunda?”

Maluuuuuuuuu….. jujur aku bukan pecinta sayur, bahkan aku termasuk picky sayuran, lalu kenapa aku emmaksakan jibran untuk doyan sayur2an kalo aku sendiri ga suka, kenapa hanya untuk kesehatan Jibran aku pikirkan, tapi untuk aku sebagai ibunya aku seolah tutup mata akan  kesehatanku? Ga adil rasanya…

Lagi2 karena idealis, mau anak sehat tapi kok aku sendiri seolah cuek dengan pola makan ku, agrrhhhkkkk……

 

Berikutnya ayah kembali membuka mataku, ayah minta sayur2an tsb untuk dimasak dan disajikan tidak dalam bentuk utuh, ayah minta juga aku untuk meminmalisir penggunaan bumbu termasuk gulgar kala Jibran udah setahun lewat, akhirnya aku olah sayur2an tsb dalam bentuk soup, cap cai, sayur bening, lagi2 dengan penggunaan gulgar yang seminim mungkin, kemudian ayah ngajak Jibran juga aku untuk makan bersama sayur2an tsb, reaksi Jibran, 180’ beda, kenyataannya dia menyukai sayuran tsb, sebaliknya aku, perlu usaha keras untuk menelan sayur2an tsb… hiks L

Alhasil sampai sekarang aku boleh berbangga hati, meski anakku tidak doyan sayuran kukus, tapi anakku doyan semua jenis sayuran yang disajikan dalam bentuk soup atau sayur bening.

Justru ini memicu “kreatifitas aku” untuk terus bereksperimen, selalu menyelipkan berbagai jenis sayuran dalam setiap  masakanku , dengan tujuan agar si Kaka semangat menghabiskan menu yang aku sajikan.

“Bund… Jibran tuh ga akan selamanya bisa kita setir, pada akhirnya dia akan mempunyai teman dan dunianya sendiri, termasuk dunia makanan dan menu,

okeyyy, bolehlah dia ketemu sayuran yang setiap hari bunda sajikan di rumah , tapi dilain lokasi Jibran harus menyesuaikan lidahnya juga bukan untuk mengenal sayuran dalam bentuk lain di lokasi lain?”

 

Melalui pengenalan dan acara makan bersama, terbukti ampuh dan mengena di hati anak kami, mau tau hobi Jibran lainnya yang bikin aku bangga, yuapp.. kesukaannya Jibran akan buah boleh dibilang kalap, kalo dihitung2 dalam seminggu pengeluaran terbesarku adalah justru untuk budget buah2an. Kenapa?? karena si Kaka maniak buah, meski jenis2 buah tertentu dan berbau tajam dia ga suka, seperti durian misalnya dia ga suka.

So meski ga doyan sayuran kukus utuh tapi toh dia doyan buah. Lagi2 hobi makan buah2an ini karena dimulai dari hobi ayah yang emang cinta buah juga  adik iparku yang tinggal di rumah hobi buah, ga heran menu wajib yang harus selalu ada di rumah adalah buah, bisa jadi karena setiap hari Jibran melihat orang yang ada di rumah doyan buah si Kaka pun ketularan. I was amazed, kenapa? dalam sehari dia bisa ngabisin apel 1, peer 1, pisang sunpride 1, belum lagi markisa minimal 4, dan yang lagi hobi dan bakal abis banyak sekali makan adalah salak.

 

Demikian juga tentang susu, aku percaya bahwa susu terbaik untuk manusia ya ASI, aku camkan itu terbukti Jibran full ASI 2th bahkan lebih, no UHT, aku juga berkeyakinan kalo setelah 2th susu bukan menjadi suatu yang penting untuk anak, karena kalsium ga hanya dari susu tapi bisa didapat dari berbagai jenis makanan, lalu apakah kemudian aku jadi under estimate terhadap Ibu2 lain yang mempercayakan Susu sebagi sumber kalsium untuk kesehatan anaknya? Oh no… aku bukan penganut seperti itu. Prinsipku, “setiap ibu di muka Bumi ini pasti menginginkan yang terbaik untuk anak mereka, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik pula untuk anak mereka, namun caranya beda.” Terus kalo tiba2 ada seorang Ibu yang minded sufor apa lantas kita benci, kita kucilkan? Ah… lagi2 itu bukan aku, pastinya si Ibu tsb mempunyai pertimbangan sendiri, kalopun caranya ga sepaham dengan kita, kembali lagi ke sifat dasar manusia sesuai ciptaan Tuhan, bahwa masing2 manusia itu berbeda, kalo si ibu yakin bahwa anaknya sehat dengan sufor, itulah pilihannya, kalopun kita ga setuju cukuplah ga usah membandingkan dengan anak kita, Tuhan saja pasti tidak menyukai jika hambanya mengkotak2an golongan. Kenapa ga kita coba cara lain yang lebih smooth, jika dirasa dan gregetan dengan ibu yang minded sufor, “Kenapa ga coba UHT, UHT juga bagus loh. Belum tau ya keunggulan UHT dibanding sufor, nih aku kirim artikelnya yaa….” atau “anaknya ga mau makan ya, coba deh frekuensi pemberian susunya dikurangi, olah makanan yang mengandung susu buat cemilan, dicoba aja dulu gimana?” 

buatku ajakan2 yang seperti itu lebih “manusiawi” ya ketimbang jika kita tiba2 menulis di postingan tentang susu misalnya, bisa2 bikin orang lain yang kontra meradang………

 

Dalam hal pendidikan pun demikian, kami sama2 belajar, apa dan manfaat untuk tumbuh kembang anak kami. Aku ga melulu menganggap pola kami pola yang paling baik, ahh….tidak sama sekali, ketika aku mulai kenal MP dan bergabung didalamnya, jujur aku akui banyak manfaat yang aku dapat dari postingan2 yang teman2 tulis di MP, seperti manfaat buku dan membaca. Alhamdulillah meski belum sampai taraf hebat, hahaha.. maksudku hebat dalam mengkoleksi buku, namun sedikit demi sedikit aku dan ayah mulai berani invest buku, berbagai jenis buku.

Menjadi bacaan wajib sekarang adalah menjelang tidur yaitu baca buku, bahkan kebiasaan ayah daridulukala sampai sekarang saat BAB (maaf.. L) harus membaca buku, pelan tapi pasti sekarang aku boleh berbangga hati melihat anak kami mulai hobi baca, meski belum hebat.. hahaha… lagi2 maksudku hebat belum kutu buku, tapi bolehlah seneng liat Jibran sering nanya, “Buku Kaka yang Thomas mana ya Nda?” atau. “kok langsung bobo nda, Bunda kan belum bacain buku ke kaka.” Ahhhh.. celotehan2 kecil nan simple yang keluar dari mulut anakku, bagai hiburan yang menyejukan jiwaku… hahaha… lebay*

 

Aku harus mengakui, as working mom, waktuku terbatas, ga sebanyak Ibu2 yang dirumah artinya terbatas pula waktuku untuk mengasuh dan mendidik anakku, namun aku bertekat, meski aku bekerja bukan berarti aku tidak bisa “menciptakan” anak yang sama pintarnya dengan anak yang dididik oleh Ibunya dirumah. Terkesan sensitive ya, namun inilah yang aku rasa bisa jadi karena aku ber-ibukan yang bekerja juga, yang besar dengan PRT, namun bukan berarti pembantu adalah segalanya yang bertanggung jawab dalam pola pengasuhan, ahhh.. itu sih pemikiran yang dangkal, meski besar oleh pembantu bukan berarti aku menjadi manusia yang tidak tau sopan santun atau bahkan yang nyeremin keras hati atau membangkang, OH NO...... kan sejak kecil aku udah diajari nilai2 agama dan hakikat berbagi terhadap orang lain bukan?

Artinya, selama aku mau berusaha dan selalu berdoa, Insya Allah, mimpi aku punya anak yang “berkualitas dan berakhlak baik” akan tercapai, lagi2 meskiiii… aku working mom.

Mellow..mellow dikit saat penat dengan kerjaan dikantor, manusiawilah,

atau kadang sesumbar, pingin resign… ahhh… semua masih wajar buatku,

aku yakin jika memang sudah waktunya aku bekerja di rumah, Insya Allah pasti ada saatnya, sekarang tetaplah bekerja dengan baik selagi rejeki itu menghampiri melalui aku sebagai istri ayah. Alhamdulillah dan patut disyukuri….

 

So, benang merahnya, makin kesini aku makin sadar, bahwa idealis itu perlu, namun tempatkanlah idealis itu sesuai porsinya, dan situasinya, karena kita tidak hidup sendiri, kita adalah mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri, dan yakini bahwa ukuran idealis masing2 orang itu berbeda2, boleh jadi idealis menurut kita namun bisa jadi tidak menurut orang lain, karena banyak kurang, lebih cukup adalah sesuatu yang relative, yakinlah Allah mempunyai caranya sendiri dalam mencukupkan hambanya, tempatnya manusia itu berusaha, dan yang ga boleh lupa, sejatinya manusia itu berbeda2, tenggang rasa dan peduli perasan orang lain adalah bagian dari prinsip hidup bersama agar senantiasa kita bisa hidup berdampingan.

 

So…..

Kalo dulu aku idealis dan bilang bahwa main kotor2an atau mandi hujan atau main becek2an itu ga boleh, siapa bilang…. Abis main becekkan kan langsung bersih2 badan bukan??

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

**pesen sponsor, NO HEART FEELING PLEASE......