Seorang Ibu yang sudah renta duduk di kursi roda di tepi danau, ditemani oleh anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.
Si ibu bertanya “ itu burung apa ya nak, yang berdiri ditepi danau itu ?”
Si anak menjawab “ burung bangau bu”. Si anak menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si ibu bertanya lagi “ itu yang warna putih burung apa ya nak ?”
Dengan sedikit kesal si anak menjawab “ ya bangau juga bu ?!
Kemudian si ibu kembali bertanya “ lantas, yang terbang itu burung apa ya nak kok warnanya putih ?”
Dengan nada kesal si anak menjawab “
Tanpa terasa air mata menetes dari sudut mata si ibu sambil berkata lirih…
“ Dulu, beberapa tahun yang lalu ibu memangku kamu dan menjawab setiap pertanyaan dari kamu yang bertubi-tubi dengan penuh Kasih sayang, sedangkan saat ini ibu hanya bertanya tiga kali tetapi kamu sudah membentakku dua kali….”
Si anak terhenyak kaget luar biasa, kemudian terduduk diam dan menyesali perbuatannya…lalu…si anak memeluk ibunya dengan erat dan memohon maaf sebesar-besarnya……
Luar biasaaa…si ibu memaafkan dengan segala kebesaran hatinya….
Itulah cinta ibu tak ada batasnya, sedangkan cinta kita kepada orang tua sebatas kebutuhan kita….
Nah, pernahkah kita memikirkan apa yang telah diajarkan oleh seorang ibu kepada kita ?
Sayangilah ibu kita, ibu mertua kita, melebihi sayang kita terhadap suami atau istri kita.
Karena biasanya penyesalan datang terlambat, kita akan kembali kepada orang tua kita ketika beliau baru saja dipanggil oleh Tuhan.
Maka dari itu sebelum semuanya terlambat, marilah kita memuaskan diri kita untuk selalu menengoknya selagi masih hidup dengan menemaninya sesering mungkin.
Dan bagi kita yang sudah ditinggalkan oleh orang tua kita, marilah kita rajin mendoakannya dan mensyukurinya tiada henti saat kita masih dalam bimbingan mereka ketika mereka masih hidup.
SELAMAT HARI IBU….
mbak, tadi renungan hari ibu di perayaan hari ibu jg dibacain cerita ini
ReplyDeleteHiks .. smg bs terus berbakti pada ibu , tdk hanya hari ini, tp selama nafas masih tersisa
ReplyDeletesharingan yg menyejukkan hati , thanks mba diz
ReplyDeletespeechless
ReplyDelete* hiks...terharu
Selamat hari ibu mbak..semoga kita bisa terus berbakti pada ibu kita :)
ReplyDeleteterharuu biruuu, mau ke rumah mama nanti sepulang kantor, kangeennn
ReplyDeletehikss... selalu mengharu biru semua kisah tentang ibu.
ReplyDeleteSelamat hari ibu..buat Ibu Dizna dan Ibu2 yang komen di sini
sukses bikin mata berkaca-kaca lagiiiii :(( TFS Dizna :)
ReplyDeleteterima kasih ya dina, buat cerminan diri nih.. T.T
ReplyDeleteperayaan hari ibu dimana mba lin?
ReplyDeleteaku dapat story ini dari si bos..
mellowwwww
ReplyDeleteamin ya Allahh.....
ReplyDeletesama2 mba ayu...
ReplyDeleteselamat hari ibu juga mba nel...............
ReplyDeletehiks.... ibu ku aka uti saat ini lagi sakit bu....
ReplyDeleteselamat hari ibu juga ibu seno....
ReplyDeletesama2 ann...
ReplyDelete*merengutttt...
ReplyDeletetetehhhh... kok dina?? bukan dina tetehhh....
Berasa nih, tersentak..
ReplyDeleteSelamat hari ibu ya Diz...thanks smsnya tadi, hehehe..
tfs mba diz..hikkksss...
ReplyDeleteI love u mom.....selamat hari ibu mba diz
maafkan aku ibu ,hiks
ReplyDeleteperayaan bareng gabungan organisasi wanita seluruh kabupaten di kotaku mbak, dibacain ama ibu guru yang pinter puisi, hasilnya pada sesegukan semua....
ReplyDeletelove you, Mama...
ReplyDeletemet hari Ibu buat semua...*nda telat khan, insya Allah tiap hari adalah hari Ibu,, Ibu...Ibu...Ibu...*