Wednesday, February 29, 2012

[Bunda] Insya Allah 11 hari lagi....


"Mba... tadi undangannya udah gw email ya.."

Begitu bunyi sms adikku-Mama Tika. Baru ngeh pas sore2 gegara siang tadi 'ketiduran' ampe pules karena suasana hujan yang mendukung bikin males ngapa2in, hehe...

Sipp.. segeralah cek email di lappie, yeaayyy.. begitu baca emailnya, sempet kaget, katanya ga pake begini2an ternyata pake juga tah? Undangannya tgl 4 mar di Hotel Sofyan Tebet, pagi pula.. ya wess.. langsung 'booking' ayah u/ anterin ke acara ini.


Mmm... excited bgt rasanya... deg2an juga padahal baru latihan doang, gpp deh.. biar ga kagok pas yang benerannya nanti... yuppp.... Insya Allah 4 Mar nanti jadwal manasik nya sekalian suntik meningitis, dan 11 Mar kita berangkat... bismillah semoga dilancarkan semuanya.... amin.....

Tuesday, February 21, 2012

[Re-post] Pengalaman Jadi Ibu "perah"


Tergugah "lagi" oleh postingan teteh disini bikin aku teringat ke masa2 lalu perjuangan yang sama yang aku "tempuh" selama menjadi "ibu perah" yang ga mudah dan banyak rintangan karena saat itu aku seorang WM yang juga punya tugas traveling ke luar kota.

Semua story mulai dari kejar tayang stock ASIP, "pamer" foto tentang stock ASIP, sampe proses weaning si Kaka pernah aku posting, detail bisa diintip disini.

Satu pengalaman yang berharga, dan Insya Allah jadi kebanggaan Jibran nantinya, gimana dulu Bundanya melewati semuanya yang ga mudah, apalagi kalo ingat saat aku kerja dulu di teamku hanya aku satu2nya wanita. Kebayang ga sih... berargumen dengan para pria yang udah bapak2 tentang ASI, hehe...

Satu postingan yang pernah aku kirim ke milis asiforbaby aku repost disini, semoga bisa memberi manfaat...

---------------------------------------------------------

Blog EntryJun 8, '09 10:15 AM
for everyone


Postingan ini yang kukirim ke milis asiforbaby...

 

From: Hasan, Disnawiyanti
Sent: Monday, June 08, 2009 9:23 AM
To: 'asiforbaby@yahoogroups.com'
Subject: [asiforbaby] Alhamdulillah Jibran sudah S3 ASI....


Dear Moms,

Alhamdulillah… itulah satu kata yang mewakili perasaanku saat ini. Bagaimana tidak, akhirnya 7 Juni 09 lalu, genap 2th usia Jibran, genap pula 2th Jibran mimi ASI. Senang dan bangganya aku. Pun dengan ayahnya dan Jibran tentunya. Ternyata tidak sia-sia usahaku selama ini, selama 2th bisa memberikan Jibran ASI, kenyataan itu membuktikan, meski aku seorang Ibu bekerja, bukan suatu halangan bisa memberikan ASI, Insya Allah selama ada kemauan dan niat yang kuat serta usaha yang kuat juga dukungan dari semua, segala aral dan rintangan bisa aku hadapi demi keyakinan dan semangatku bisa memberikan ASI kepada Jibran anakku. Alhamdulillah Jibran tumbuh sehat dan cerdas berkat ASI.

Melalui kesempatan ini pula aku haturkan rasa terimakasih yang mendalam untuk tabloid Nakita yang memperkenalkan aku dengan milis tercinta ini (asiforbaby), milis yang telah membuka mata hatiku tentang penting dan dahsyatnya.. (wow..) manfaat ASI. Terima kasih ya bu Moderator …


Trima kasih pula untuk suamiku, ayah dari Jibran yang senantiasa mendukung aku selama ini, terlebih siap berperan ganda menjadi ayah sekaligus Ibu di saat aku tidak ada di sisi Jibran karena tugas kantor yang mengharuskan aku keluar kota selama beberapa hari bahkan 1minggu lebih dalam 2th terakhir ini. Trimakasih untuk teman2 di milis asiforbaby yang senantiasa mau berbagi tips dan share di milis tercinta ini. Pastinya yang terpenting adalah trimakasih kepadamu Ya Allah, yang telah memberikan karunia yang besar atas lahirnya Jibran sehingga aku dapat  membesarkan Jibran di usia 2th pertamanya bersama ASI. Alhamdulillah….


Jibran terlahir melalui Caesar karena aku mengalami plasenta previa, sesaat setelah Jibran lahir, ASIku belum keluar, namun meski begitu aku tidak mau Jibran diberi sufor, alhamdulillah di hari kedua ASI ku keluar, lancar meski belum berlebih. Lanjut terus selama 3bulan ASI karena aku masih dirumah menikmati cuti melahirkan.


Hari pertama masuk kerja, aku “hanya” mempunyai stok ASI 7botol @ 60ml, aku mencoba yakin bahwa Jibran cukup dengan 7botol ASIP di hari pertamaku kerja. Mencoba mulai memerah di hari pertama dan sempet sedih karena “hanya” bisa bawa pulang 4botol @ 60ml, akhirnya mengejar ketinggalan tsb di malam hari memerah ASI kembali dengan system menabung sebelah (istilahku), jadi PD kiri u/ Jibran sementara PD kanan u/ diperah. Alhamdulillah berhasil menutupi kekeurangannya. Berjalannya waktu volume ASI yang aku hasilkan semakin bertambah dan bertambah sampai2 freezer kulkas tidak muat. Akhirnya aku info ke milis  aku siap mendonorkan ASI ku yang berlebih, dan Faiz adalah saudara “sepersusuan” Jibran yang sempat menikmati ASI dariku, bahkan artikel tentang donor ASI ini pernah diliput di Halal Transtv dimana Faiz danMba Rya (mama Faiz) menjadi narasumber.


Enam bulan pertama berlalu bersama ASI dan berikutnya MPASI masih dengan ASI sebagai bahan campurannya. Pernah Jibran kutinggal bersama 8liter ASIP di rumah karena aku harus keluar kota selama 8hari, Alhamdulillah..sukses…. Pengalaman pertama yang berharga itu kujadikan pelajaran untuk berikutnya, dan bukan sesuatu yang “mengkhawatirkan” jika aku “terpaksa” meninggalkan Jibran di rumah karena adanya tugas kantor ke luar kota. Seminggu pernah, 2 hari atau 3 hari apalagi. Minimal 1 bulan sekali aku pasti keluarkota.
















   

   stok ASI saat usia Jibran 20M6D,


Akhirnya sukses dan lulus untuk setahun pertama Jibran bersama ASI, lanjut di bulan ke 13, lanjut di bulan 14 dan seterusnya hingga hari ini genap 24 bulan.

Setelah 24bulan bersama ASI,  saat ini aku sedang in process “weaning” yang ternyata belum sukses, aku ingin seperti teman2 yang juga sukses weaning  w/ love. Saat ini Jibran masih ketergantungan mimi ASI, Insya Allah pelan tapi pasti Jibran bisa segera kusapih.


Terima kasih sekali lagi untuk semua nya… semua cerita lengkap Jibran aku memorikan dalam blog à www.littlejibran.multiply.com

Untuk semua yang sudah menyempatkan baca postingan ini, makasih yaa..


Salam sukses ASI..

//dizna

Bunda nya Jibran

--------------------------------------closed


Wednesday, February 15, 2012

[curcol] mendampingi ketika sakaratul maut

http://silatama.com/wp-content/uploads/kematian.jpg


Baca postingan teh icho tentang kematian
kematian jadi teringat saat sabtu lalu aku nemenin kaka sepupuku disaat2 terakhirnya menghembuskan nafas, sungguh sebuah pemandangan yang memilukan. Aku bener2 jadi saksi ketika kaka sepupuku sakaratul maut, nadi makin lama makin lemah, tensi makin drop dan akhirnya dokter menyatakan meninggal setelah sebelumnya terjadi kengototan dari budeku yang meyakini kalo anaknya belum meninggal.

Semua terjadi di ruang ICU. Sabtu subuh itu aku ditelpon oleh Ibuku yang ngabari kalo anaknya bude masuk ICU dari kemarin, dan segera aja Ibu pergi menjenguk diantar oleh adikku Mama Tika. Siangnya setelah jemput Kaka Bimba akupun menyusul ke RS. Sampe RS aku langsung menuju ruang ICu tempat dimana kaka sepupuku dirawat. Sungguh memilukan, melihat kaka sepupuku tergolek tak berdaya, dalam keadaan tidak sadar, kedua tangan diikat, seluruh alat2 kedokteran menempel ditubuhnya, selang di hidung dan mulut, bahkan kedua mata kaka sepupuku itu ditutup kain kasa karena kaka sepupuku tidak bisa merem secara alami.

Sampai aku disana aku belum bisa bertanya diagnosa apa sebernya, menurut bude, awalnya kaka datang ke RS dengan keluhan tidak bisa pub dan tidak bisa pipis, setelah di periksa lab, dokter tidak mengizinkan kaka sepupuku pulang langsung meminta untuk rawat inap dan langsung masuk IMC (intermediate care). Padahal kondisi kaka sepupu saat itu masih sadar, dan besokannya kondisi kaka sepupu makin drop kemudian dipindahkan ke ICU sampai seperti diatas aku ceritakan.

Saat aku menjenguk aku sempet ketemu dengan dokter yang menangani kaka sepupuku, dan sempet berbicara dengan beliau, menurut dokter kondisi kaka udah parah, dan sangat kritis, kalo bicara kesempatan hidup sudah sangat tipis, bahkan katanya dokter lagi obat2an yang diberikan dokter saat itu udah sangat maximal, namun belum juga memberi progress yang significant malah makin kesini kondisi kaka sepupu makin drop.

Dan jadilah hari itu aku diminta oleh Ibuku untuk mengurus semuanya karena Bude dan Pakde masih shock dan ga bisa berpikir jernih. Saat dokter mengatakan bahwa pasien tidak boleh ditinggal dan harus ditunggui karena segala kemungkinan bisa terjadi, maka akulah yang diutus untuk menemani kaka sepupuku di ruang ICU. Kulihat dokter dan suster bolak balik kedalam ruang ICU mengecek kondisi kaka sepupu, selama aku disitu kondisi kaka sepupu makin menurun dan ga stabil, tensi dan tekanan darah drop, bahkan di layar beberapa kali sempet menunjukan angka 0 dalam artian sudah sangat kritis. Tepat jam 2 aku pamit sebentar ke suster untuk izin sholat, selesai sholat niatnya aku mau makan, dan belilah makanan dan dibungkus, maksudnya mau makan diruang tunggu aja, baru aja aku sampe atas dan mau makan, tiba2 ada telpon, aku diminta segera ke ruang ICU karena pasien gawat. Saat aku tiba di ruang ICU, kulihat suster sedang menekan2 dada pasien, dokter disitu bilang kalo kondisi pasien sudah diambang kematian, beberapa kali tampak di layar tidak ada pergerakan, saat itu alat2 masih terpasang, dokter bilang lagi jika alat bantu nafas dicopot pasien sudah meninggal, kontan aku langsung ngejerit ga percaya, dokter minta keluarga yang lain kumpul, segera aku panggil bude dan pakde juga ibud an sodara2 lain yang kebetulan ada, kami semua kumpul di ruang ICU. Dokter mengatakan hal yang sama kepada bude dan pakde, serta merta bude pakde ga percaya kalo anaknya meninggal, oleh dokter diberi penjelasan, tetep aja bude pakde ga percaya dan minta dokter terus mengusahakan. Hal terakhir yang dilakukan dokter adalah membiarkan pasien selama 10menit tanpa diberi bantuan alat untuk memastikan bahwa pasien benar2 sudah meninggal, hal ini dilakukan karena pakde dan bude masih ga mempercayai jika anaknya dinyatakan udah meninggal, ketika akhirnya 10menit waktu yang diberikan berakhir dan pasien sama sekali ga bereaksi, dilayar juga sudah tidak ada pergerakan, menangislah bude dan pakde.

2kali aku menyaksikan kejadian sakaratul maut, pertama saat alm abah dan kedua alm kaka sepupuku. Benerannya ga tega, dan jadi parno, kadang jadi membayangkan diri sendiri dalam kondisi seperti itu, ya Allah betapa berartinya kesehatan, betapa berartinya hidup yang hanya sementara ini, betapa banyak hal yang belum dapat aku lakukan sebagai umatmu yang baik.

Dan diagnosa terakhir penyakit kaka sepupuku adalah chrons disease.
Sebuah sakit yang menurut dokter bisa ditangani sejak dini padahal, namun karena ketidak tauan pasien dan kurang awarenya pasien sehingga menimbulkan sakit ini menjadi kronis.

Doaku untuk kaka sepupuku, semoga beliau dilapangkan jalannya diampuni segala dosanya, diberi tempat yang baik disisi Allah, amin...


[share] Konsep berbagi ala' Jibran



"Bunda.... ga usah anterin Kaka sekolah, di rumah aja, Kaka dianter Ma' Iie..aja.."

"Kenapa emangnya Ka, tumben...??"
"Ga apa2, nanti Kaka keterlambatan (red: terlambat maxudnya :D), Bunda aja masih masak, belum mandi, masih lama kan..."
Itulah celoteh si Kaka tadi pagi, saat liat aku tengah sibuk di dapur yang lagi masak.

So simple kedengerannya, dan ga ada yang istimewa juga keliatannya, tapiii... sebaliknya buatku ini adalah sesuatu yang special, iyahhh.. pengertian dari Jibran saat melihat aku masih berkutat dengan pekerjaan dapur, sementara dirinya udah siap berangkat ke sekolah, Jibran sudah bisa mengambil keputusan, memilih ke sekolah diantar oleh Ma' Iie yang ga lain adalah operator di warnet.
Memilih membiarkan Bundanya mengerjakan pekerjaan rumah, memilih diantar orang lain agar Bunda bisa bekerja, ahhh.... sesuatu yang kecil namun berarti buatku.. thanks Kaka.....

Yuapp...di rumah kami selain aku-ayah dan Jibran memang ada beberapa orang lain yang tinggal di rumah kami, ada 2 orang yang dipekerjakan ayah di rumah untuk jaga warnet dan cuci steam, 1 lagi ada adik iparku yang juga ikut tinggal bersama kami. Semuanya laki2, yang berarti ada 5 laki2 di rumah kami termasuk si Kaka.
Setiap hari aku harus masak untuk sarapan buat mereka, buat ayah yang mau berangkat kerja, buat Kaka yang mau sekolah, buat adik iparku yang mau berangkat kuliah, dan buat ke2 pegawe ayah yang mau mulai beraktivitas. Sibuk..pastinya.. karena aku ga pake prt, dan mereka semuanya laki2, porsi mereka pun wuaa... jumbo2 kecuali si Kaka donk, hehe...

Kelar bikin sarapan biasanya aku akan anter Kaka skul, trus pulang belanja, masak dan beres2 rumah, nyuci-ngepel gitu2 deh. Trus siangan dikit balik ke sekolah jemput si Kaka.
Namanya yang tinggal laki2, kadang masakan yang aku buat untuk siang langsung habis dan sorenya aku akan bikin masakan baru. Kadang tengah malam kalo pas masih ada yang main di warnet, pegawenya suka kelaparan jadilah tengah malam merek akan masak mie rebus.

Ngurusin mereka yang laki2 meski udah pada dewasa bukan perkara mudah loh.. swearrr... biar gimana meski mereka ngerti pekerjaan rumah macam nyapu or ngepel tetep aja ga seluwes perempuan kan, makanya kadang aku yang suka senewen kalo liat mereka abis makan or minum naruh piring gelas sembarangan.... ato abis make sesuatu barang ga balikin lagi ke tempatnya, ini yang ngeselin karena begitu kita akan pake mesti wasting time kudu nyari2 dulu.
Tapiii itu dulu... sekarang udah jauh berkurang semenjak aku mulai strict dan bikin peraturan, awalnya peraturan yang aku buat ini ga di acc ayah, tapi setelah liat efeknya, makin kesini ayah malah ngedukung... :)

Nah..mungkin karena keadaan dan kondisi ini, sedikit banyak membawa pengaruh buat Jibran, sekarang Jibran udah paham, ssetiap kali dia selesai minum susu or makan, maka dengans endirinya dia akan menaruh gelas/piring kotor itu ke westafel, begitu juga kalo mau mandi, dengan sendirinya baju kotor tsb akan dia masukan kedalam keranjang cucian kotor. Lagi... sesuatu yang simple keliatannya, sebaliknya buatku sih progress, karena sebelum2nya si Kaka itu apa2 diladenin, apa2 dilayanin, tapi belakangan dia mulai keliatan mandiri, mungkin melihat yang tinggal di rumah ini juga mandiri.

Begitu juga dengan makanan, setiap kali dia punya makanan pasti yang dia ingat adalah membaginya. Seperti kemarin saat perayaan weed anniv kami ketika memotong kue, "Bunda... potong kuenya yang banyak ya, Kaka mau ngasih Ma' Iie, Ma' Icuk dan Ma' Udin."
Demikian juga ketika malamnya kami makan di ph, sebelum pulang dia juga yang ngingetin, "Yah.. bungkusin piza juga buat Ma' Iie, Ma' Icuk dan Ma' Udin ya.."

Atau2 hal2 remeh saat si Kaka beli ice cream di Indomart, dia selalu keingetan untuk orang2 di rumah, jadilah aku beli Ice Cream itu sejumlah orang yang ikut tinggal di rumah kami, bahkan sampe belanja ke warung sekedar beli cemilan macam buah, Jibran pasti inget sama yang di rumah.
Yang bikin takjub, belum lama ini kami dikirimi oleh2 coklat oleh tetangga kami yang baru kembali dari LN, coklatnya ga gede2 banget tapi kalo buat anak kecil sih termasuk besar ya, ealahh...si Kaka langsung aja minta diambilin pisau dan nyuruh aku ngebelah coklat itu jadi beberapa bagian, trus ngebagiin ke orang2 di rumah, yang ada coklatnya lumer dan hancur... hehe..

Benang merahnya, buat aku pastinya... tanpa sadar kami telah mengajarkan arti berbagi bukan melalui ucapan, tapi dia melakukannya atas kesadarannya sendiri, dan itu sesuatu yang aku hargai. Mungkin aku belum sebaik orang2 tua lainnya namun... kami berusaha memberikan apa yang kami bisa untuknya, ga melulu melalui ucapan2 verbal.
Insya Allah...... *****

===========================



[memory] 1 windu


Feb 14 kemarin... 'di luaran' sana... rame banget ABG pada ngerayain valentine.... sampe2 imbasnya warnet di rumah juga kebanjiran ABG yang bolak balik ngerental sekedar mau online or buka FB nya.. dooohhh... segitunya yaaa.....


Sebaliknya Feb 14 kemarin buatku mengucap syukur kepada Allah, karena tepat kemarin 1 windu perjalanan rumah tangga kami, aku dan ayah.....
Banyak peristiwa yang telah kami lalui, standar lah... ada duka pasti ada sukanya juga..... semua ngalir begitu aja.....

Kehadiran si Kaka diantara kami menambah semarak kehidupan kami... semoga kami bisa menjaga amanah ini dengan baik....

Dan.. kemarin dilalui dengan seneng, setelah sehari sebelumnya aku bela2ain ke Peninsula hotel sekedar u/ ambil cake chocolate yang udah aku pesen, bener2 rela deh jauh2 ke slipi demi cake yang enak ini... udah ketagihan pastinya.... selain rasanya yang enak, moist dan pastinya coklat banget.......


Nih dia penampakannya....


Harapan kami semoga keluarga kami diberi keberkahan dan keridhoan ilahi...
Masih panjang jalan ini..... bismillah.... semoga diberi kelancaran, kesehatan, dan kebahagiaan... amin... harapan lainnya semoga project bebi segera dikabulkan Allah.. amin....**********

foto2nya
dimarih

Tuesday, February 7, 2012

[share] Bikin paspor di Depok - perfectoooo.....

Akhirnyaaa..... kesampean juga bisa punya paspor... hehe... gpp deh dibilang telat baru hari gini punya paspor, uhuuyyy.... sensi....

Ternyata bikin paspor di depok bisa dibilang lancar, dan yang terpenting ga kudu jauh2 kaya di Jkt, di depok mah kemana2 deket.... bisa dijangkau dengan angkot.... kalo di jakarta kan jauh yaa...

Berawal dari rencana yang Insya Allah akan dilaksanain Maret bulan depan, maka persiapan2 kudu dimulai dari sekarang, bisa dibilang mepet sih... tapi ya mo gmn emang baru ada kesempatannya sekarang, apapun itu alhamdulillah.... trima kasih ya Allah...

Hari Pertama :

Seleksi Data Pendukung

Sebelum berangkat ke kantor imigrasi aku udah cek2 di om google dan cari tau apa2 yang perlu disiapin sbg persyaratan, so dirasa udah yakin selanjutnya siapin data yg diperluin, yaitu :

(Semuanya harus asli plus di copy masing2 1x)

* Akte Lahir

* Kartu Keluarga

* KTP

* Surat Nikah (bagi yang sudah menikah)

* Surat keterangan bekerja (cek di KTP kalo di KTP masih tertulis karyawan, maka meski update skrg Ibu rumah tangga kaya aku, otomatis surat resign or surat rekomendasi dari kantor lama kudu dilampirkan)

* Ijazah terakhir

Sampe di Imigrasi step pertama adalah pergi ke loket untuk beli Map, form & materai Rp. 12.000,- kemudian isi formulir tsb dengan lengkap, jangan sampe salah, so ngisinya kudu hati2, untuk pemilihan paspor, kita pilih Paspor Baru Perorangan 48 Halaman. setelah semua form kita isi selanjutnya ke loket pengajuan paspor, tumpuk deh map yg udah kita isi itu lengkap dengan fotocopy data pendukung, yang aslinya kita yg pegang, dan tunggu sampe petugas ngecek kelengkapan data kita, setelah petugas ngecek kita akan dikasih no antrian untuk antrian ke loket berikutnya. selanjutnya selamat antriiiii..... begitu no kita dipanggil kita datang ke loket dan disini di cek lagi semua data copy dan aslinya, kalo emang semuanya udah lengkap maka kita akan dikasih secarik kertas yang udah distempel dan di sign petugas loket, dan bakal diinfoin untuk datang lagi ke imigrasi buat bayar 3 hari dari sekarang. So hari pertama kelar....

Pembuatan Passport di Depok dilakukan di Kantor Imigrasi Depok, lokasinya di GDC (Grand Depok City).

Oh ya, bikin paspor sekarang udah online ga harus sesuai domisili KTP, lebih enak nih....

Hari Kedua :

Bayar, Foto Biometrik, dan Wawancara 

3 hari kemudian aku datang lagi, kali ini karena udah lebih pengalaman dari hari sebelumnya, aku datang lebih pagi biar ga terlalu antri,

Step pertama, kertas yang tempo hari udah kita dapet kita serahkan ke petugas dan selanjutnya kita bakal dikasih no antrian untuk antri bayar paspor, karena aku datangnya lebih pagi otomatis antrinya ga lama, ketika giliran no antrianku dipanggil lanjut ke loket buat bayar paspor Rp 255.000 saja, dan berikutnya antri lagi buat foto dan wawancara. Selang waktu antara bayar dan foto, scan sidik jari dan wawancara juga ga lama kira2 10 menitan. Saat giliranku dipanggil untuk foto, kameranya sempet error, hehehe.... sampe 3x diulang fotonya, kelar foto di scan sidik jari terakhir wawancara deh, ditanyain paspor dibikin u/ keperluan apa, perlu dicatat nih, kalo paspor ini keperluan umroh maka khusus u/ umroh nama yg tercantum di paspor harus ada 3 nama, ini ga bisa ditawar, ngakalinnya maka di halaman pertama paspor nama yg dicetak nama sesuai akte nah di halaman ke 4 baru deh dibikin nama yang terdiri 3 kata itu, karena namaku hanya 1kata terpaksa ditambah nama alm abah deh, petugasnya udah paham kok.

1 lagi, saat wawancara jangan lupa bawa dokumen asli semuanya karena kalo diperluin maka petugas akan ngecek keaslian itu ama copy yg hari pertama udah kita serahin. Kelar wawancara kita akan dikasih bukti pengambilan paspor, dan 4 hari lagi kita diminta datang buat ambil paspornya.

Hari Ketiga:

Pengambilan Paspor 

Horaiii... 4 hari kemudian aku balik lagi ke Imigrasi buat ambil paspor. Waktu pengambilan paspor ini siang hari seperti tertera di tanda terima yaitu pk 13.00 - 15.30, waktu ngambil paspor ga seantri dihari pertama dan kedua, malah relatif sepi.

Horayyyy... setelah semua tahapan dah di lalui, jadi deh paspor di tangan....

Kesimpulannya ga ribet kok asal mau repot bolak baliknya, karena ga bisa sekaligus jadi kudu 3 kali dateng. Ya..kalo mau instant lewat jalur cepat bisa aja sih, kira2 500rb, tapi aku sih sayang ya.. selain sayang uangnya dan pingin tau prosedurnya, ditambah kan emang waktunya ada, hehe...


[Jibran] Perfect ato detail..?


"Pokoknya... diulangin..... diulangin.. Bunda..."
rengek Jibran saat aku jemput tadi di sekolahnya.

"Pulang lagi?? Trus ngapain..?" tanyaku.
"Iya...pokoknya kita pulang dulu, diulangin...." ulang Jibran nambah ngerengek.

Hmmm... diulangin?? Tau maksudnya??
Gini..gini... jadi ceritanya tadi sehabis selesai aku pengajian, aku jemput Jibran di skulnya. Saat aku sampe si Kaka udah nunggu di depan pintu gerbang sekolah, aku telat jemput beberapa menit. Hikss...
Begitu aku sampe si Kaka liat penampilanku, lengkap dengan kacamata hitam plus masker penutup hidung. Begitu melihat aku pake masker, sontak si Kaka nanya, "Masker aku mana Bunda....??"
"Yaaa...Bunda ga bawain masker Kaka, lupa Ka, maaf ya..."
Mendengar jawabanku, Jibran ngambek dan minta maskernya, semakin aku bilang kalo aku ga bawa masker miliknya, si Kaka makin merajuk, dan berucap, "diulangin..diulangin..."
Iyah..maksudnya diulangin adalah, aku pulang ke rumah ambil maskernya trus kembali lagi ke skul jemput si Kaka. Wedewwww..... kalo udah kaya gini ga mempan dibujuk, meski dirayu sekalipun, sebelum aku ngulangin apa yang diminta dia bakalan ngambek dan pundung.

Kejadian lainnya misalnya aku pergi ke warung untuk beli sesuatu dan si Kaka ga diajak, begitu dia tau aku pergi ke warung tanpa mengajaknya, pasti deh aku disuruh ngulangin, aku diminta ke warung itu lagi kali ini harus ngajak si Kaka dan mengulangu apa yang aku beli tadi baru trus pulang.

Aiiisshhhh...so simple..... tapi ngeselin ga sih??
Kadang kalo hatinya lagi "bolong" dan mood nya dia lagi bagus, si Kaka nurut aku bujuk untuk ga minta aku ngulangin apa yg diminta itu, tapi kalo moodnya lagi ga okehhh... ya seperti diatas kejadiannya... cap cayyy deehh...

Lain situasi, kalo pas si Kaka selesai mainan, trus beresin mainannya dibantu olehku, nyusun flash card atau mobilannya, nahh... kalo aku beresin flash card itu ga sesuai dengan urutan yang dia inginin so pasti dia bakal minta aku ngulang beresin, ato sebaliknya kalo pas dia abis mandi aku pakein baju, di awal dia minta nanti selesai mandi aku tugasnya hanya pakein minyak telon + bedak selanjutnya pake baju mulai dari CD, kaos dalam dan baju dia yang akan ngerjain, nah karena terburu2 dikejar waktu, biasanya aku suka bablas tuh begitu selesai pakein dia minyak telon+bedak, aku lanjut pakein dia kaos dalam n CD, nahhh..ujung2nya dia complain, "ulanginnn..." mau ga mau aku harus buka lagi kaos dalam + CD yang udah aku pakein, dan ngulangin dari awal pake minyak telon + bedak, kemudian selanjutnya dia akan pake CD + kaos dalam serta bajunya sendiri sesuai requestnya. Ho..oh.....

Hmmm... ini anakku yang emang typenya perfeksionist, detail or apa sih... jadi suka bingung......

Ada yang kaya Jibran juga ga sihhh...??


Sunday, February 5, 2012

[memory] udah besar sekarang


Pagi2 udah ngacir naik motor jemput si Kaka ke rumah Budenya (kaka sepupuku..)

Ini untuk kali pertama si Kaka nginep di rumah Budenya. Ceritanya kemarin siang Budenya dan anaknya ke rumah trus saat mereka pamit mau pulang si Kaka diajak ikut, dan si Kaka mau2 aja, ga ada niatan mau nginep segala, tapi semalam pas dijemput si Kaka keukeuh ga mau pulang tapi minta nginep. Meski awalnya sempet ga yakin, beneran nih apa iya nantinya si kaka bisa gitu bobo tanpa bundanya?? Ga nyariin kah? Secara si Kaka itu kalo bobo, malem2 suka mendusin alias terjaga sekedar nyariin Bunda, yang minta anter pipis lah, minta minum, atau sekedar mendusin trus nyariin Bundanya dan minta bobo sambil di rangkul......

Ternyataaa...dugaanku keliru, pagi tadi pas aku jemput, Budenya cerita kalo semalam Jibran bobonya bareng2 sama anaknya, si Kaka anteng... ga nyariin Bundanya, bangun malem sekali karena minta anter pipis. Wuaaa.... takjub... beneran nih... si Kaka udah gede....

Dan semalam untuk pertama kalinya tidur tanpa Jibran diantara kami, kayanya berasa gimanaaa...gitu, berduaan aja ama si ayah, ga bisa ngapa2in juga... hehehe.... wong lagi palang merah....
Jadilah malam pertama tanpa Jibran..... dan rasanya ada yang kurang.... beneran....

Hiksss... ternyata anakku udah gede sekarang, meski masih balita tapi ternyata bukan bayi lagi... bukan seseorang yang harus selalu ditemenin.. udah berani jauh2an sama Bundanya.....
Berasa cepet banget ya waktu....rasanya baru kemarin....










                                                                          
                                    Ho..oh... anakku udah bujang.....