Pagi2 mau curcol perjalanan pulang tadi malam menuju Depok. Total 4,5 jam waktu yang aku tempuh. Start dari kantor ba’da magrib setelah berbuka puasa sejenak trus sholat magrib, kemudian bergegas pulang menuju Gambir, bersama secretary kantor Mayang dan Ika. Sampai lobby, jiaahhhh…. Still raining bow’, nekat menerobos hujan, aman.. kami semua bawa payung, siplahhh…… menuju pangkalan taxi seperti biasa tapi naas, jika hujan deras semua taxi full, beralihlah kami menyetop bajaj, tiba2… byurrr… dari arah samping melintas bus kota dengan cepatnya diantara genangan air, basahlah kami bertiga, sebel kah? Nope.. kami bertiga malah ketawa-tawa, apessss…. Teriak Ika, hahaha…… mandi hujan mandi genangan air pula.
Akhirnya dapatlah bajaj yang kami tunggu2, hiksss… jalan dari Atrium Senen menuju gambir yang biasanya hanya 10 menit, macet total, hampir 30 menit kami baru tiba di Gambir, masih dengan hujan pula……….
Segera ngantri di loket untuk beli tiket, “Mas, Depok Express dah lewat belum?” tanyaku.
“Malam ini Depok Express telat Bu, keretanya tertahan di Depok karena gangguan listrik, penumpang dialihkan ke Pakuan Express Bogor ya.” Jawab petugas loket.
Hah, Pakuan bogor, kebayang penuhnya penumpang, jika penumpang Bogor disatukan dengan penumpang Depok, kami bertiga segera naik ke lantai 2 ambil jalur 3, wuihhh… berjejal penumpang memadati stasiun, Kereta Pakuan pun tidak lama datang, nekat kami masuk ke dalam meski kereta sudah tidak layak dinaikik karena padatnya, tiba2, dari suara pengeras terdengar petugas mengumumkan bahwa kereta Pakuan bogor berikutnya sudah sampai di staisun Juanda, jangan memaksakan naik jika sudah penuh.
“Mba Diz, gw ga sanggup nih penuh banget keretanya, kita turun aja yuk naik kereta berikutnya.” Mayang said.
“Gimana Ka, gw sih ayo aja, terserah kalian..” jawabku.
“Iya deh Mba Diz, Ika juga ga sanggup, sesak banget nih.”
Akhirnya sepakat kami turun, menanti kereta berikutnya.
“Gilingan ya Mba, udah tau penuh tuh penumpang masih maksa aja duduk di kursi lipat, BT banget aku.” Gerutu Mayang
“Hahaha… ga liat loh tadi gw malah nginjek kaki Ibu2 disebelah gw yang ga mau kasih jalan gw masuk, sabodo deh dia marah ma gw.” Tukas ku.
“Emberr… Bunda Ibank dilawan.” Ledek Ika.
Ketika kereta pakuan bogor berikutnya datang, pemandangan ga jauh beda, kereta penuh bukan main, akhirnya kami urung naik, ga mau ambil resiko naik kereta yang padat, karena kondisi emergency, malam tadi gerbong khusus Wanita ditiadakan, jadilah gerbong tsb pun penuh dengan penumpang pria. Huwaaa…. Ga berani deh naik kereta berdesakan dengan pria2 seperti itu.
Tidak lama petugas kembali mengumumkan melalui pengeras suara, menginformasikan bahwa kereta Pakuan Bogor menuju Kota sudah ada di Cikini, “Mba Dizzz….. kita naik kereta itu aja yuk ikut ke kota dulu biar dapat duduk.” Teriak Ika mengagetkan ku.
Spontan kami bertiga langsung lari pindah jalur menuju jalur 2 dan lari tergesa menuruni tangga. Hahaha.. heboh banget….
Naiklah kami bertiga di kereta tsb, alhamdulillah dapat duduk.
“Duh May, mata gw makin sakit nih, softlense nya kayanya.” Keluhku
“Iya Mba, tuh mata lo merah, iritasi yah?”
“Iya, sakit banget, mataku kemasukan air kotor kayanya pas tadi kita kecipratan bus.”
Ga bisa diajak kompromi akhirnya nekat kulepas softlense tsb, dan ku buang. Gilingan kok dibuang? Iyalah, gara2 aku ga bawa kotak softlense, kadung eprih dan aku ga tahan akhirnya dengan “terpaksa” softlens abu2 yang baru aku pakai seminggu kubuang. Hiks….
Bolak balik sepanjang perjalanan si kaka telpon, nanyain Bunda dah sampe mana, ga sabar dia ingin jemput Bunda di pangkalan seperti biasa. Ayah pun telpon beberapa kali, sama ayahpun telat pulang kejebak hujan. Akhirnya mati gaya kita bertiga browsing dan sms-an dengan teman.
Kereta tetap stuck, disebakan jalur yang dipakai hanya 1, akhirnya kereta tersendat dan antri berhenti lama di beberapa stasiun.
Kebayang ga sih 3 jam dalam kereta, tepat setengah 11 kami tiba di depok, kemudian nyambung taxi menuju rumah, sampai di rumah pk 11, masih juga hujan si Kaka dah bobo.

Gilaaaa…. Jakarta sadis, akibat hujan dimana2 banyak genangan air, macet parah. Mama Tika dari kantor di Kuningan keluar setengah 6 tiba di rumah pk setengah 10 malam. Si Bos tadi malam pun beberapa kali sms aku, nanyain aku udah sampai mana terjebak banjir tidak? Si bos yang rumahnya di BSD, baru sampai rumah jam setengah 11, dan sama… terjebak macet.
Tadi pagi ga sempet ketemu Kaka lama, ayah pun ga bisa antar karena pagi2 harus udah berangkat, hiks…. Kasian kamu ka, ga sampe 1 jam bisa ketemu bunda, untungnya si Kaka good boy, dia menurut dan ga ngambek.
Perjuangan mencari rejeki itu penuh pengorbanan temans, tetap bersyukur atas pekerjaan yang kita miliki, jangan ngeluh ahhhh… yuksss… smangat….
**semoga saja nanti malam cuaca cerah ga hujan ga banjir dan ga macet.. amin……
**tengkyu buat temenku yang dah ngehibur melalui sms2 mengusir penat diperjalan tadi malam…. J