Sunday, June 14, 2009

Ketika Berbagi Menjadi Sangat Berarti……..

 

Sungguh peristiwa kemarin menjadi pelajaran berarti buatku, dan membuatku semakin bersyukur dengan semua yang kumiliki sekarang dan semakin besar rasa sayangku kepada Jibran.

7 Juni lalu adalah tepat usia Jibran 2th. Namun perayaan B’day kali ini di postponed hingga 14 Juni, karena Kyosha sepupu Jibran B’day tgl 14 Juni. Jadi aku dan mamanya Kyosha sepakat untuk merayakan  B’day party barengan, bisa lebih irit, irit waktu, irit uang dan irit repot J.

Tercetus beberapa ide tentang tema perayaan kali ini, tadi nya mau dirayakan di rumah ngundang tetangga sekitar seperti tahun lalu, tapi setelah dipikir2 dan berdasarkan pengalaman lalu, kok yang lebih banyak datang justru ibu2 mereka, plus kakaknya dibawa juga, akhirnya pilihan pertama dicoret, ide berikutnya ngadain B’day di Mc.D or KFC ngundang keluarga besar, tapi kembali pilihan kedua dicoret mengingat sepupu Jibran yang seumuran Jibran sudah pada besar.  Selanjutnya adikku mengusulkan bagaimana kalo kita anjangsana ke Panti Asuhan bayi & Balita, hmm.. ide bagus.. akhirnya aku coba browsing cari informasi seputar panti, dan ketemulah dengan panti asuhan bayi & balita di daerah cipayung, dimana lokasinya cukup dekat dari cibubur.

Next, persiapan, berdasar info yang aku dapat, mereka membutuhkan sembako (beras, indomie, susu makanan bayi), perlengkapan mandi, perlengkapan mencuci. Kamipun belanja semua kebutuhan tsb.

Setelah janjian dengan Ibu Budi pengurus panti kami akan datang hari Minggu 14 Juni, namun kami tidak ingin merepotkan pengurus panti, maka kami sampaikan bahwa kedatangan kami hanyalah anjangsana dan ketemu  anak2 panti.

Selain sembako dan perlengkapan mandi/cuci, kami juga bikin goodie bag untuk anak-anak, dan nasi kuning di box. Cukup heboh juga mempersiapkan ini semua karena aku membuatnya sendiri dibantu kakak iparku dan ibuku. Sabtu pagi belanja, trus bikin cake untuk Jibran, pakai edible aja yang cepet dan pesan di Inna Lariz, thx ya mba ina, berikut penampakannya.

Minggu pagi start masak, rada kesiangan karena malamnya Jibran baru bisa tidur setengah 2 dinihari karena rewel pasca imunisasi.

Bikin nasi kuning 7 liter lengkap dengan lauk pauknya. Selain untuk 50box yang untuk Panti kami juga buat untuk keluarga yang akan datang ke rumah. Alhamdulillah lancar selesai jam 11 siang.

Tepat pk 1 siang kita berangkat, lho tiba2 ada insiden, kunci garasi tidak ada, akhirnya mobil tidak dapat dikeluarkan dari ‘kandang’, kelamaan nyari ga ketemu, akhirnya sepakat sewa mobil aja. Sampai dipanti tepat setengah 2, ada miscommunication lagi, ketika kami datang, rupanya jam istirahat anak2 sehingga kami tidak bisa langsung ketemu, akhirnya sepakat menunggu sampai pk 3. Sempetin foto dengan pengurus Panti, gambar berikut :

 

Pk setengah 3 anak2 panti bangun dan waktunya mandi, kami sempat intip dari balik jendela, di Ruang A, untuk anak usia 1,5 – 4th , kulihat anak2 berjejer telanjang siap untuk mandi. Selanjutnya mereka berpakaian, jam 3 tepat pintu kamar dibuka, kamipun diizinkan masuk, begitu melihat rombongan kami masuk, sontak anak2 teriak…

“Mama datang… mama datang, semua anak berlari kearah kami, minta di gendong, hikss….. Ada 2 anak minta di gendong Abah, 2 anak minta digendong Adikku, 1 anak minta digendong Mbah Uti, semua minta perhatian..

Bahkan ada 1 anak yang digendong kakak iparku ternyata, maaf.. kakinya cacat. 1 anak yang di gendong adikku ga mau turun, Ya Allah… aku sedih banget melihat kepolosan mereka, anak2 seusia Jibran yang haus kasih sayang orangtua. Tapi anehnya ga seorangpun mendekat ke arahku, rupanya karena aku ngegendong Jibran mereka ga berani minta gendong aku.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah itu Ibu Rani petugas panti mengajak anak2 kumpul di aula untuk memulai acara. Sekedar nyanyi ulangtahun dan baca doa Al-Fatihah dan foto2 sebentar, berikut fotonya,

selanjutnya kami membagikan box nasi kuning. Kembali mereka berebut meski Ibu Panti teriak-teriak meminta mereka tertib. Aku maklum.. namanya juga anak2. Begitu nasi sudah dibagikan, mereka kembali menghampiri kami, berebut minta disuapin, “Mama… suapin aku ya… “ Ada 1 anak yang ngambek karena nasi jatahnya direbut temannya, dia nangis guling2an dan tiduran di lantai,

 

ada lagi beberapa anak yang dengan asyiknya menumpahkan nasi bagiannya, trus ngacak-ngacak. Seketika aula penuh dengan nasi berceran dimana-mana. Ibu Rani bilang, “itulah Bu, jika mereka dibiarkan makan sendiri seperti ini jadinya, biasanya mereka selalu kami suapi.” Aku langsung ga enak, dan mohon maaf karena gat au akan begini.

Anak-anak itu begitu polos, di pojokan Abah asyik menyuapi seorang anak dan seorang anak lagi tiduran manja dipaha abah, kulihat ibuku memangku 2 orang anak sekaligus dan sibuk menyuapi mereka. Ga sanggup aku melihat pemandangan ini. Sedih banget melihat mereka yang haus kasih sayang.

Sementara diluar ada seorang anak perempuan menghampiri kaka iparku, “Tante aku pinjam sepatunya ya, boleh kan.” Seorang anak lagi berujar, “Mama rumahnya dimana, nanti pulang aku ikut ya, aku ga mau disini aku mau bobo sama mamaku.” Degggg…..

Selain nasi kuning kami juga membagikan goodie bag, lagi2 mereka berebut, terlihat kepolosan mereka mendapat goodie bag dan membuka isinya, kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. “Asik… aku dapat susu” , “ Aku juga dapat susu.” “Horee,,, ada biscuit juga.” “Eh.. ini kan susu yang kaya di tv yaa..” Hiksss…. Ungkapan2 mereka bikin aku nangis.

Sempat aku ngobrol dengan Ibu Rani, menurut nya disini ada 33 anak balita yang diawasi oleh 2 orang petugas, sementara di Ruang B ada 23 bayi usia  6 – 1,5th. Dibantu 3 orang petugas. Perbandingan yang tidak signifikan. Bagaimana tidak 1 petugas menjaga 16 batita?

Info yang aku dapat, petugas tsb mendapat gaji 600rb per bulan. Pfhhhh…. Sungguh ga sebanding dengan jasa mereka, aku salut sama mereka semua petugas dan pengurus panti. Gaji baby sitter aja 1juta menjaga 1 bayi, ini 600rb menjaga 5 bayi bahkan 15 batita?

Setelah selesai dengan batita selanjutnya aku ke ruangan B ruang bayi. Saat aku masuk kulihat berjejer bayi di lantai bawah beralas karpet telanjang hanya memakai diapers, rupanya bayi2 tsb antri untuk dimandikan. Berikut fotonya,

 

Sementara Jibran kubiarkan bermain, rupanya Jibran mengerti dia mendekati 1 box bayi dan seolah mengajak main,

 Kyosha dan mamanya juga bermain dengan seorang bayi yang lucu dan gendut menggemaskan.

Kulihat ada 1 petugas sibuk memandikan bayi, dan 1 petugas lagi sibuk menyuapi mereka. Di sisi kana nada seorang bayi menangis, ketika kudekati dan coba kuangkat untuk kugendong, tiba2 petugasnya berkata,

“Bu… maaf bayinya jangan digendong.”

“Kenapa?”

“Memang begitu bu peraturannya, yang boleh menggendong hanyalah caro orangtua adposi saja, dan kalau ibu gendong mereka nanti setelah ibu pulang, bayi tsb akan rewel mencari Ibu.”

Ya Allah… akhirnya kuurungkan niatku tidak jadi menggendong. Bayi tsb masih aja menangis, sungguh ga tega rasanya.

“Bayi yang nangis itu namanya Albani umurnya 6 bulan, dia lagi sakit mata Bu, liat aja kelopaknya merah kan, makanya dia rewel.”

Duhhh… kasian…  saat Jibran sakit aku selalu siap disisinya, sementara Albani.. nangis dalam sakit dan sendirian tanpa orangtua. Aku bener2 ga tega, dan izin keluar. Begitu keluar di koridor aku ketemu seorang Petugas menggendong bayi kecil dikelilingi beberapa petugas lainnya. Kuhampiri mereka,

“Kenapa dengan bayi nya Bu.”

“Iya bu, ga tau nih, karena sekujur tubuhnya bentol2 seperti alergi.”

“Bayi ini umur berapa?”

“Kira2 2 minggu Bu.. bayi ini anggota baru disini.”

Aku ga sanggup untuk bertanya lebih jauh, kulihat bayi kecil itu seperti kedinginan, sekujur tubuhnya merah hingga telapak kakinya. Kerongkonganku seperti tercekat, ga sanggup bicara. Siapapun yang melihatnya apsti ga tega. Bayi 2 minggu harus ada dipanti, entah dimana Ibunya….

Sekitar pukul 4 kami dan rombongan pamit pulang. Terimakasih untuk Ibu Sadiyah dan Ibu Rohaya yang sudah mengizinkan kami datang. Sungguh, aku mau kembali lagi mengunjungi mereka semua.

Ibu Sadiyah berpesan, yang mengunjungi dan memberi bantuan sembako memang banyak bu, tapi yang lebih mereka butuhkan adalah kasih sayang, maka anak2 merasa bahagia sekali jika dapat kunjungan dari pihak luar.

Insya Allah Bu, kami akan kembali lagi……

Moms… sungguh pelajaran berharga yang dapat kupetik dari pengalaman ini. Menatap Jibran kecil yang ada diantara kami adalah suatu anugrah. Sudah selayaknya dia mendapat kasih sayang dari kami orangtuanya. Semoga anak-anak panti senantiasa diberi kesehatan dan kelak menjadi manusai yang berhasil.

Sekedar informasi untuk mommy-mommy yang mungkin ingin berkunjung kesana, berikut alamtnya :

 
Panti Asuhan  Tunas Bangsa Khusus Bayi & Balita 
Jl.Bina Marga No. 79 Cipayung Jakarta Timur, 
Phone 844-5651
Cp :  Ibu Tarsih atau Ibu Budi (selain uang blh susu bayi atau Rinso,Molto, 

Beras, gula pasir ).

35 comments:

  1. sedih lagi.. kenapa tiap ngeliat muka polos mereka jadi sedih lagi ya ...

    ReplyDelete
  2. nangis aku Mba baca blog ini. liat muka polosnya anak. disaat mereka masih membutuhkan dekapan orangtua, mereka harus sendiri. Tuhan kasihani mereka. ga tega ya melihatnya. kita emnag harus bersyukur ya.

    ReplyDelete
  3. huhuhuh ini yang kualami tiap kali dateng ke panti... mewek... sedih, kasian... pernah, sewaktu mau pulang, tanganku digandeng... si anak bilang gini,"ibu, aku boleh ikut ya... aku janji gak bakal nakal" huhuhuhu

    ReplyDelete
  4. duhh sedih bacanya..
    Thks udah sharing mom..

    Buat Jibran, Happy B'day ya sayang... :)

    ReplyDelete
  5. wajah anak2 kan memang apa adanya jeng....

    ReplyDelete
  6. yup.. apalagi menyaksikan langsung mba, mereka sehat2 dan ceria, namun tetap haus dan butuh kasih sayang kita.... alhamdulillah dan bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang... memiliki keluarga, pekerjaan, anak sehat....

    ReplyDelete
  7. hiksss... ga tega banget ya mom, mereka pasti benar2 bermimpi bisa pulang dengan kita yaa...

    ReplyDelete
  8. sama2 mba, trimaksih n happy b'day juga u/ celyn ya,.. :)

    ReplyDelete
  9. Uhh...Terharu banget bacanya.
    Anyway, selamat ultah ya Jilbran..

    ReplyDelete
  10. tfs bun, sedih deh bacanya... btw ak prnh ngadain kunjungan ke Panti ini wkt lulusan SMA...
    Happy b'day Jibran.. moga2 ga GTM lagi ya.. :)

    ReplyDelete
  11. nahh... coba deh jeng berkunjung sth sekarang punya azra, pasti feelnya beda.
    Btw thx ya, alhamd, GTM udah berkurang setelah proses sapih...

    ReplyDelete
  12. terharu banget bacanya...
    salut nich buat para pengasuh panti...smg mrk slalu diberi kesabaran menghadapi tingkah polah anak-anak panti...

    oh ya met ultah ya jibran...moga jadi anak yg sholeh & berguna.AMIN

    ReplyDelete
  13. dan akan berkaca-kaca saat hadir disana mba..

    ReplyDelete
  14. hiks...terharu banget nih baca blog-nya Mbak Dizna :( TFS yah Mbak!
    Jibran sayang, met ultah yaaa! Semoga sehat2, makin pinter dan makin ganteng yaaaa :)

    ReplyDelete
  15. yoa mba, menghadapi 15 batita sekaligus setiap hari, i can't imagine... mereka bener2 wanita super.
    btw, amien... thx u/ ucapannya bunda..

    ReplyDelete
  16. selamat ulang tahun ya jibran....smg pjg umur yaa...dan buat mamahnyajibran smg ditambahkan rejekinya amiin....*jd ikut terharu baca postingannya

    ReplyDelete
  17. jibran happy bday yaaa.. semoga sehat dan semakin pintar..
    haduuh bun ga tega bgt baca jurnalnya... :(

    ReplyDelete
  18. sama2 mba kristin, amien... n thx u/ doanya ya.. salam..

    ReplyDelete
  19. amien.. thx jeng ratih untuk doanya.... jujur saat bikin postingan ini aku masih kebayang wajah2 polos mereka di panti, ga tega bener rasanya melihat 33 anak seusia aya n jibran main kesana kemari tanpa pernah merasakan hangatnya kasih sayang orang tua...

    ReplyDelete
  20. hiks..ikut nangis..
    Kita sungguh sgt jauh lbh beruntung..
    Happy b'day Jibran

    ReplyDelete
  21. ya mam, beruntung anak yang ada di tengah kita saat ini memiliki orangtua, yangs enantiasa siap ada disisinya.. hikkss... pagi2 jadi melankolis begini.... :(

    ReplyDelete
  22. met ultah jibran
    duh...sedih ya..anak2 itu bener2 haus kasih & sentuhan sayang

    ReplyDelete
  23. thx bunda, setiap anak punya hak yang sama ya bund, smg mereka yang tidak meiliki orangtua, kelak dewasa menjadi manusia sukses yaa... amien...

    ReplyDelete
  24. haduuuh...aku dari kemaren2 cari postingan Bday Jibran kog ga nemu2...ternyata disini yaaa...
    huwaaaaaaaaa....emang sedih n terharu bgt Bunda, pengalaman aku ultah Bagas pertama dulu..tp beda panti..mau main2 kesana lg, blm jadi2 niih... :(
    Eniweeeeii.dah telaat bgt yaaa tp HAPPY BELATED BDAY Jibraan...

    ReplyDelete
  25. hihi.. better late than never kok mam,..thank you yaa..
    btw dulu bagas ke panti juga ya, panti mana mba?
    pasti ada perasaan ingin bail kesanan lagi deh.. iya kan?

    ReplyDelete
  26. yupp..waktu 1st Bday mbak, di Yayasan Sayap Ibu Barito, yg ga terlalu jauh dari rumah..pengeeen bangettt...kasian liat yg baby2 :(

    ReplyDelete
  27. btw, baru liat nih, bunda Jibran jago juga yaa bikin Bday Cake..cantiiik

    ReplyDelete
  28. hihihi... berarti kemarin2 waktu intip MP, kue nya kelewatan di liat ya jeng?

    ReplyDelete
  29. Liat siihh..tp belum sempet komen..hahaha...**dibahas**

    ReplyDelete
  30. huksss......sedihh......tapi ga lupa...happy bday kakak jibran, semoga jadi jagoan mama yang membanggakan ya sayang.
    aku pas ke panti dekat rumah ada 1 balita cantik bgt namanya naima, beneran cantik...eee bulan depannya kesana uda ga ada diculik sama orang tuanya...duhhh semoga naima dijaga dengan baik. karena yg aku dengar dari penjaga pantinya ....ortu naima itu agak ga beres gitu lah....

    ReplyDelete
  31. mba diz.. sedih banget..
    jadi inget varo di rumah. ya Allah.. berikan kekuatan dan kemudahan agar kami bisa saling berbagi dengan mereka..

    ReplyDelete
  32. wah,baru baca postingan yg ini mba diz....jadi nangis tersedu2 gini T_T
    Jadi terinspirasi utk lebih banyak bersyukur dan berbagi...
    Makasih buat postingannya ya mba :)

    ReplyDelete