20 bulan masih ASI kenapa?

Aku adalah seseorang yang bekerja di perusahaan Farmasi Multinasional, bagian Training & Sales, dimana mayoritas temen2ku adalah laki-laki. Mereka bekerja sebagai medrep, sementara aku ada di bagian Sales & Training. Awalnya aku rikuh bekerja diantara temen2ku yang kebanyakan laki-laki dan sudah berkeluarga pula, tapi seiring berjalannya waktu aku dapat menyesuaikan diri bergaul dengan mereka. Pertama aku masuk di peusahaan ini, aku belum menikah, setahun kemudian menikah, dan 2,5 tahun berikutnya aku hamil lalu punya anak. Pekerjaanku di bidang Training menuntut aku untuk sering ke luar kota tapi semenjak aku melahirkan frekuensi untuk menginap karena tugas kantor bisa di minimaze menjadi 3 atau 6 bulan sekali. Thx to my boss...

Memang sejak kehamilanku dulu yang mana sangat aku tunggu-tunggu, aku bertekat bulat untuk memberikan ASI kelak setelah anakku lahir. Melalui buku dan informasi yang aku baca ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Maka setelah masa cuti melahirkan berakhir dan aku masuk kembali kerja, mulailah aku rajin nge pump (istilahku) di saat jam kerja. Biasanya aku ngepump di meeting room, namun semenjak kubik kantor di perkecil saat ini "terpaksa" aku ngepump di gudang diantara tumpukan brosur dan modul. Ironisnya.. sering terjadi saat aku lagi asyik ngepump tiba2 pintu di ketok karena ada yang mau ambil brosur malah pernah kejadian tiba2 ada OB masuk dan aku kaget diapun kaget. OB kan memang megang semua kunci ruangan, dan dia tidak tau kalo aku lagi di dalam gudang dipikirnya saat itu aku sudah pulang. Hikksss... mau marah rasanya.

Nah kemarin tuh, aku dan beberapa temen kantor pergi ke Tangerang untuk melayat keluarga temen yang meninggal. Keluar kantor sejak pk 11 dan baru kembali setengah 4 sore. Seharian itu aku belum ngepump, PD ku sakit banget dan penuh. Ketika di mobil aku bilang aku harus buru2 sampe nih mau ngepump. Mendengar perkataanku mereka heran dan bertanya , "emang anakmu udah umur berapa bulan?" "20bulan" jawabku. ""Kan udah besar kenapa kamu masih ngepump emang ASInya masih keluar?" tukasnya lagi. "Alhamdulillah masih tuh." "Trus kamu mau ngepump sampe kapan, emang ga bosen apa tiap hari ngepump terus?" sahut mereka. "Insya Allah sampe 2 th, bosen?? Alhamdulillah ngga tuh, aku menikmatinya kok, kenapa emang?" aku balik bertanya. " Heran aja" katanya lagi. Aku ga jawab lagi, bukan saat yang tepat u/ berdebat pikirku. Dalam hati aku heran apa salah di umur Jibran 20bln aku masih menyusui, masih ngepump, kenapa sepertinya apa yang aku lakukan ini membuat mereka heran. Sebaliknya aku malah seorang ibu yang dengan bangganya masih bisa menyusui terlebih aku seorang ibu bekerja dan mengharuskan aku keluar kota, tapi alhamdulillah aku menikmati semuanya, meski berat meninggalkan Jibran di rumah untuk tugas tapi alhamdulillah berkat dukungan suami dan keluarga besar hingga sekarang stok ASI ku masih mencukupi. Bukan hanya sekali ini apa yang kulakukan ini dipertanyakan, sudah banyak temen2ku di kantor bertanya hal yang sama. Jujur aku memang bukan tipikal orang yang bisa terus terang berkampanye ASI atau setidaknya terang2an mengajak temen2ku untuk memberikan ASI kepada anak mereka, aku hanya mau membuka diri bagi mereka yang memang sengaja datang untuk bertanya tentang manfaat ASI dan mengikuti jejakku. Aku mengerti lingkungan disini mayoritas di huni kaum pria, sungkan dan risih jika aku berbagi dengan mereka. Namun diantara pria ada juga beberapa yang wanita dan sudah menyandang status ibu, pun demikian mereka lebih memilih sufor untuk anaknya. Meski miris tapi itulah pilihan seperti halnya aku yang memilih ASI untuk anakku. Dalam hati aku mau, mau banget berbagi kepada mereka tentang ASI tapi aku suami ku bilang hati2 jika ingin menyampaikan sesuatu karena pastinya semua orangtua pasti akan menginginkan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. So menjawab saja jika ditanya sebaliknya jangan trekesan menggurui kalo tidak ditanya, agar tidak merusak hubungan pertemanan yang sudah ada. Hhhmmmm.. akhirnya semua ini hanya bisa disimpan dalam hati.