[luv family] Cerita tentang week end

Kemarin untuk pertama kalinya ngajak Jibran naik Kereta Api. Wuahhhh… senangnya si Kaka, wajah sumringah dan mulut kecilnya tak henti2nya berceloteh, bertanya ini itu. Keinginan Jibran naik kereta api bermula dari ceritaku ke Jibran tentang perjalananku ke kantor dengan KA. Biasanya menjelang tidur , saat kami berkumpul di kamar, aku dan ayah bergantian cerita tentang aktivitas seharian kami dari mulai berangkat kantor sampai pulang.

Mendengar seringnya aku naik KA, membuat Jibran penasaran dan pingin naik KA. Selama ini angkutan umum yang dia kenal hanya angkot, ojek, dan taxi. Pernah juga sih naik busway, waktu itu diajaka sama abah, namun u/ KA belum pernah.

“Nda, kaka mau naik keleta (: kereta) donk.. .” ungkapan Jibran diutarakan berkali2, dan kamipun sepakat untuk mengajak Jibran naik KA express, dan akhirnya janji itu kami lunasi kemarin. Tadinya mau ajak Kyosha juga, namun urung karena Kyo lagi ga enak badan, kemarin sumeng dan batuk2. Maka hanya kami ber 3 lah yang pergi.

 

Berangkat dari rumah jam 8 pagi menuju stasiun depok baru. Niatnya mau naik KA Depok Express, sayangnya aku kurang informasi, Depok Express  ternyata kalo Minggu no operated, yang ada hanya KA Ekonomi AC. Karena tidak ada pilihan akhirnya tetap naik KA Ekonomi AC, harga tiket per orang 6ribu perak aja per orang lebih murah dibanding Depok Express yang 9ribu.

 

 

Hmm… ternyata hari minggu KA Ekonomi AC lumayan penuh, kami ga dapat duduk, terpaksalah Jibran ikutan berdiri. Kami udah maklum jika di KA Jibran ga dapat duduk dan ga ada penumpang yang ngasih atau iba, melihat anak kecil berdiri, wong di sebelahku  ada seorang Ibu yang gendong bayi 3 bulan juga, ga dikasih duduk sama penumpang yang dapat duduk. Tuhh kan.. Jkt gitu loh, empatinya udah tipis bgt…

 

Meski begitu Jibran tetap enjoy dan ketawa2, ahhh… si Kaka emang good boy…

Sampai di st Juanda kita turun, tujuan berikutnya ke Monas (hehehe… J maklum si Kaka belum pernah diajak ke Monas nih). Kemudian kita naik bajaj, lagi2 si kaka exciting banget begitu tau diajak naik bajaj. “Kita naik bajaj ya Ka, enak loh naik bajaj.” Kata ayah kepada Jibran. Dan benar aja… di dalam bajaj Jibran teriak2 kegirangan.

 

Sampai Monas, si Kaka kembali heboh, melihat banyak delman di sana, krn Jibran minta naik delman, maka kita sewa delman tsb keliling monas, tarifnya 15ribu aja.

Selesai naik delman kita beli tiket masuk ke Monas, bayar 2ribu 500 aja per orang. Murah meriah euyyy…. Kemudian ayah ngajak kita untuk naik ke atas puncak monas, kembali belilah tiket masuk ke lift, kali ini 7ribu 500 per orang.

Wuahhh… ternyata antrian cukup panjang, setelah setengah jam ngantri dan antrian ga beranjak jauh, ayah memutuskan u/ membatalkan naik ke lift, kasian Jibran katanya, karena desakan pengunjung yang antri ke puncak monas melebihi kapasitas lift. Okelah daripada beresiko dan bahaya mendingan ga jadi, tiket yg udah kita beli aku kasih ke orang lain, sayang toh daripada hangus.

Kemudian kita kembali ke lantai bawah monas, liat diorama dan museum, wahhh ternyata di museum tsb banyak bgt rombongan orang2 pada ngadem. Iya sih ruangan nya emang sejuk.
Setelah puas lihat2 museum, selanjutnya buka perbekalan dan makanan yang dibawa dari rumah. Beberapa potong lontong dan roti ludes dimakan ayah dan Jibran plus jeruk dan UHT juga. Setelah kenyang tujuan berikutnya, ngajak Jibran naik busway. Panas terik  berasa, padahal aku udah pake payung tapi si kaka ga pake topi, dipayungi juga ga mau seolah ga merasa panas tetap enjoy malah lari2an di tengah terik. Hebatt…

 

Tujuan berikutnya adalah naik Busway, rute busway yang kita pilih tujuan Pulo Gadung, widihh.. kembali kita desak2an karena penuhnya penumpang. Rewel kah Jibran? Ternyata tidak tuh, dia mah tetep aja smile dan bawel, dari Atrium kita transit pindah ke busway tujuan kampung Melayu, karena tujuan kita selanjutnya ke Prumpung, pasar mainan.

 

 

Dari Kampung Melayu kemudian kita naik bajaj (lagi), iyalah kan udah dekat tinggal lurus doank melalui under pass.
Sampe Prumpung, begitu liat aneka ragam mainan bisa ditebak Jibran so pasti seneng banget, “Wuahhhh… mainan banyak Nda, kaka mau, kaka mau…”

 

Sejenak kita biarkan Jibran melihat2 mainan, dia mulai kebingungan karena banyaknya mainan tsb, sebentar dia ambil mobilan, begitu liat robot, mobilannya di taruh ganti ambil robot, begitu seterusnya… “Kaka mau yang mana?” tanya ayah.

“Apa ya Yah… bagus2 ya yah…” jawab si Kaka. Hahaha…. Si Kaka kebingungan sendiri liat mainan banyak semuanya mau. J

 

Akhirnya setelah sibuk milih2, Kaka milih Thomas & Friends. Banyak tipe yang dijual. Emang sih bukan Thomas asli, penjualnya bilang Thomas asli ga masuk pasar prumpung. Iyalah, biasanya yang ambil barang2 disini kan untuk dijual lagi.

 

“Nda, mainan untuk de Kyo mana?” tanya Jibran tiba2. Waaahhh.. si kaka inget euyy untuk beliin adiknya mainan. Top deh…

 

“Nda kita puyang (:pulang) yuk..” ajak si Kaka. Hehehe.. tau aja neh, mentang2 dah dibeliin mainan langsung aja minta pulang. Thomas kaya gini harganya cukup murah loh, 80ribu aja. Padahal sebelumnya ayah pernah beliin mainan serupa type army harganya 265rb.

Dalam perjalanan pulang si Kaka tidur, bangun2 pas kita turun di rumah makan karena mau lunch.

 

Hmm.. senangnya bisa mengajak Kaka kenalan sama kendaraan umum. Sumringah banget deh pokoknya, terbukti sampe rumah langsung aja dia ngeloyor ke rumah Kyosha ngasih mainan yang dibelinya, sambil mulut kecil terus berceloteh, cerita ke abah dan Uti kalo dia abis jalan2 naik KA dan busway.

 

Pelajaran yang kami ambil disini, ternyata mengajak si kecil tamasya ga perlu mahal, hanya diajak naik kereta – bajaj- busway aja sudah membuatnya senang. Luv u.. sayang,,,,

 

 JJJJJJJJJJJ

gambar kereta & busway dari sini : sini & sini