Meski Executive bukan jaminan aman

Weekend lalu seperti biasa si Bos pulang ke Semarang dari Gambir by Train. Kalo biasanya reserved ticket dulu, namun untuk kali ini go show karena padatnya meeting di kantor membuat Bos lupa u/ pesan tiket, dan aku juga ikutan lupa ga remind blio L

 

Ditengah kesibukannya dan pekerjaannya, blio masih menyempatkan diri untuk sekolah (lagi) ambil master, saluttt…… dan yang lebih bikin saluttt… based di Jakarta namun sekolah di Semarang, jadilah saban weekend bolak balik Jakarta Semarang, hebattt…..

Senin lalu kami ada Initial Training , dan tiba2 si Bos bilang,

“Diz, bisa kamu printkan data list peserta Training, sekarang.”

“Ok Pak.”

“Oya Diz, semua data dari awal sampai terakhir yang kamu email Jumat lalu ya.”

“Semua Pak?”
“Iya semua, sekarang ya..”

 

Ga menunggu lama, akhirnya aku print data yang blio minta, dan aku berikan ke ruangannya, dalam hati aku heran tumbenan nih si Bos, minta tolong ngeprint ke aku.

Begitu aku tiba di ruangannya, tidak kulihat laptop blio,

“Lho Pak, Laptop bya mana?”
“Hehe.. Laptop ku kan hilang Diz.” Jawab nya dengan tenang.

“Whattss?? Hilang Pak? Dimana?? Tanyaku spontan dengan kaget.

“Di kereta Diz, Jumat lalu pas aku pulang ke Semarang.”

 

Keluar dari ruangan si Boss aku masih ga habis pikir. Kebayang data yang ada semuanya hilang.  Palingan hanya Laptop yang bisa dicuri tapi data ga bakalan bisa mereka buka data2 tsb, karena untuk security data2, IT di kantor canggih banget. Untuk log in ke Laptop, mesti melewati beberapa pintu dan kudu entry password. Namun yang aku pikirin data tsb gimana? Seingetku si Boss belum pernah back up data2nya.  Hikksss….. L

So sementara waktu akhirnya blio pakai Laptop pengganti dulu, data2 yang terlanjur hilang, dikirim ulang oleh kami, itupun sebatas data yang kita punya.

 

Saat lunch bersama, si Boss baru cerita kronologi kehilangan Laptop tsb. Jumat lalu seperti biasa naik executive menuju Semarang. Tumbenan kok ya tas ransel berisi laptop tsb Bos taruh dirak diatas tempat duduknya, padahal biasanya si Bos selalu memangku ranselnya., entah emang mau hilang atau apa. Dan malam itu katanya blio ngantuk banget dan akhirnya tidur sepanjang perjalanan, sampai di stasiun semarang tanpa curiga blio turun dan menenteng ranselnya, begitu sampai kantor cabang Semarang, saat Boss membuka tasnya, barulah diketahui laptop tsb ga ada, sebaliknya ada bungkusan kardus sebesar laptop dibungkus kado dan setelah dibuka ternyata isinya majalah.

Bos ga habis pikir bagaimana maling tsb bisa sedimikan rapinya ngambil tuh Laptop, bahkan charger Laptop juga ikut diambil.

 

Ini kejadian kedua kalinya, Bos ku yang sebelumnya (maksudnya sebelum Bos yang sekarang) dulu juga pernah kehilangan Laptop saat perjalanan ke Semarang, hilangnya pun sama di dalam kereta.

 

Sepertinya ini udah sindikat, karena maling2 tsb begitu rapi melakukan pencurian itu tanpa membuat penumpang lain curiga, hmm….. jadi miris dan ngeri juga, ternyata meski udah naik kereta yang executive dan tiketnya juga mahal, ga jaminan aman tuh….. Hggkkhhh……

 

====================================================================

 

ket gambar : dari sini nih...