Wednesday, November 25, 2009

Jumat lebaran ya, abah mau ketupat Mba……

“Jumat lebaran ya, abah mau ketupat sama opor ayam Mba……”

Itulah kalimat yang abah sampein ke aku tadi malam saat aku jenguk abah. Hiksss… arti kalimat yang dalam banget buatku. 

 

“Iya abah Jumat lebaran, abah sabar yaa.. yang penting abah sembuh dulu nanti Mba Ina bikinin ketupat sama opor ayam yang banyak buat abah, ok…??” Menahan isak aku menjawab pertanyaan abah.

 

Pasca operasi 13 Nov lalu, s/d hari ini abah belum bisa makan makanan normal, dalam artian makanan menu lengkap, s/d hari ini pula makanan abah masih cair plus bubur halus. Ditambah cairan nutrisi yang diberikan melalui infuse. Entah berapa lama lagi abah harus melewati ini semua. Kadang2 ga tega liat abah, tapi inilah kenyataan yang harus abah lewati, sakitnya abah bikin ritual abah berubah. Apalagi selain operasi abah juga baru diketahui memiliki diabetes, otomatis sekarang semua makanan yang masuk bener2 under ahli gizi dan ga boleh sembarangan terlebih abah pasca operasi. Kesukaan abah dulu ngemil sekarang berubah semua ditakar, semua dijaga. Semoga saja abah diberi kesabaran… amien….

Karenanya nanti malam kami anak2 abah sepakat untuk kumpul di RS bersama2 melewati malam takbiran. Kami ga ingin abah kesepian, kami ingin abah semangat, kami aka nada di dekat abah apapun kondisinya. Inysa Allah….

Meski lebaran kali ini tanpa opor ayam, tanpa ketupat, tanpa semur daging, Insya Allah semua tetap bermakna. Hewan Qurban sudah jauh2 hari dipesan oleh Om Budi & Mam Tika, dedicated u/ Abah dan Ibu.

Selain abah ada 2 orang yang begitu setia mendampingi abah, yaitu mimih, aka tantenya abah yang dianggap sudah seperti ibu kandung abah sendiri, s/d hari ini mimih ga pulang2 ke rumah, genap 2 minggu mimih setia menemani abah di RS setiap hari siang & malam, “mimih ga akan pulang ke rumah sebelum abah sembuh dan bisa pulang ke rumah.” Begitu selalu jawaban mimih saat aku mengajak mimih pulang.

1 lagi adalah Ibuku, Ibu yang juga sangat aku sayang dan cintai, Ibu yang biasa dipanggail Uti oleh Jibran dan Kyo. Ibu setia menunggui abah. Sudah ga kehitung berapa kali Ibu bolos kerja, baru2 beberapa hari belakangan ini Ibu masuk kantor, itupun hanya setengah hari. “Ga tega Ibu ninggalin Bapak yang lagi sakit.” Begitu selalu alasan Ibu.

2 orang inilah yang emmotivasi aku utnuk lebih semangat mendampingi abah. Sebisa mungkin pulang kerja aku akan ke RS untuk menemani abah, Ibu dan Mimih, begitu setiap hari bergantian dengan adikku aka Mama Tika. Sementara adik bungsuku Om Budi, papa Kyo/Om Randy dan ayah bergantian shift malam dan nginap di RS menemani Ibu Abah dan Mimih.

Jika week end sementara tugas kami digantikan oleh saudara or sepupu2 lainnya. Alhamdulillah hikmah terbesar yang kami dapat dari cobaan ini adalah kebersamaan yang kian erat antar saudar. Alhamdulillah…

“Jadi kapan abah bisa makan ketupat Mba?” Tiba2 abah menyadarkanku lagi..  L

 

10 comments:

  1. semoga cepat sehat dan boleh dahar opor. Salam hormat u Abah. Saya doakan kesehatan u Abah cepat tiba,amin Allahuma Amin
    ..

    ReplyDelete
  2. amin...semoga segear berkumpul kembali dan abah sehat

    ReplyDelete
  3. yang sabar ya Bah..insya Allah secepatnya...
    diz sing sabar ya..

    ReplyDelete
  4. amien... thx u/ doanya..mba, sepertinya menu opor udah kebayang2 di benak abah...

    ReplyDelete
  5. amin.. amin.. amin.... pastinya kami semua kangen abah...

    ReplyDelete
  6. Amien....., Abah cepet baik lagi ya.,

    ReplyDelete
  7. mba dizna baca2 cerita tentang abah sy jadi mensyukuri bahwa org tua sy masih sehat sekaligus menyadari bahwa sy msh kurang berbakti pd mereka...smoga abah selalu sabar dan tabah dlm sakitnya ya mba..met idul adha

    ReplyDelete