Monday, July 20, 2009

ku lahir dari perut ibu.....

intermezzo for all....

copass dari email teman, mengharukan sekaligus membuat malu hati... 

Bila dahaga, yang susukan aku....ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku....ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. ..ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....Ibu
Bila bangun tidur, aku cari.....ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ....ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati....ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu
Bila nakal, yang memarahi aku....ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma....ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....ibu
Bila takut, yang menenangkan aku....ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....ibu
Aku selalu teringatkan ....ibu
Bila sedih, aku mesti telepon....ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .ibu
Bila marah.. aku suka meluahkannya pada..ibu
Bila takut, aku selalu panggil... "ibuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku.....ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau.... ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. ...ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu member bekal.....ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu
Yang selalu memuji aku....ibu
Yang selalu menasihati aku....ibu
Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta
persetujuan.....ibu


Aku ada pasangan hidup sendiri....
Bila senang, aku cari....pasanganku
Bila sedih, aku cari....ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu
Bila bahagia, aku peluk erat....pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat....ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu
Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku
Bila sambut hari ibu....aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. ibu ingat aku
Setiap saat... aku akan telepon pasanganku
Entah kapan... aku ingin telepon ibu
Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu


Renungkan:
"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja.... masih ingatkah kau pada ibu? tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya........
Tapi kalau ibu sudah tiada..........
IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI....
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya......
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya...... .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir sekali berapa banyak yang men-SHOLAT-kan JENAZAH ibunya......


Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu menghulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera melap tangannya dan menyambut kertas yang dihulurkan oleh si anak lalu membacanya.
Upah membantu ibu:
1) Membantu pergi belanja : Rp 4.000,-
2) Membantu jaga adik : Rp 4.000,-
3) Membantu buang sampah : Rp 1.000,-
4) Membantu membereskan tempat tidur : Rp 2.000,-
5) Membantu siram bunga : Rp 3.000,-
6) Membantu sapu sampah : Rp 3.000,-
Jumlah : Rp 17.000,-

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak , kemudian si ibu mengambil pensil dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
1) Biaya mengandung selama 9 bulan - GRATIS
2) Biaya tidak tidur karena menjagamu - GRATIS
3) Biaya air mata yang menitik karenamu - GRATIS
4) Biaya gelisah karena mengkhawatirkanmu - GRATIS
5) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu -GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS


Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah ibu,memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".
Kemudian si anak mengambil pensil dan menulis "Telah Dibayar Lunas" ditulisnya pada muka surat yang sama.


21 comments:

  1. ga bisa berkata2 mba....jd pengen nangis.....jd inget ibu...jd pengen pulang kampung kupeluk erat ibuku......hiks....terharuu...makasih ...nice posting..

    ReplyDelete
  2. tfs mba.. terharu.. ikutan nangis..

    ReplyDelete
  3. huaaaaa huuaaaaa.. aku ingin menangis rasanyaaa

    ReplyDelete
  4. Ga akan bisa terbayarkan dgn lunas smua pengorbanan seorang ibu kepada kita sampai kapanpun....

    ReplyDelete
  5. Huwaa.. Sedihnyaaa..
    Luv my mom lah pokonya walo udh ga ada lagi :((

    ReplyDelete
  6. mengharu biru.... kan mau puasaan jeng, pulkam aja dulu....

    ReplyDelete
  7. aku udah mba, tadi pagi telp ibuku n ibu mertua....

    ReplyDelete
  8. aku baca komentmu kok kebayangnya malah foto baby yang dipasang ya, lucu..

    ReplyDelete
  9. setujuuuu...
    mudah2an kita juga bisa menjadi ibu yang baik u/ anak2 kita...

    ReplyDelete
  10. duhh maaf.. bukan maksud ya jeng, brarti nenek neng ay, udah ga ada?

    ReplyDelete
  11. berbahagialah yang masih memiliki ibu .. janganlah engkau sia2kan beliau ... nice post jeng :)

    ReplyDelete
  12. ga bs ngomong bnyk.. sedih bgt :(
    seumur hidup br ketemu ibu sekali.. hikssss...

    ReplyDelete
  13. Sediiih banget..apalagi aq sudah ditinggalin semenjak SMP..

    ReplyDelete
  14. thx jeng, smg aku dan teman2 MP yang lain bisa membahagiakan ibu kita masing2, amien..

    ReplyDelete
  15. baru ketemu sekali? kok bisa? mamanya sudah ga ada ya mom?

    ReplyDelete
  16. sekarang dah ga sedih lagi kan mba, kan ada alika lucu...

    ReplyDelete
  17. iya sama mom, aku juga dapet email itu.. hiks sedih jadi inget mamaku.. dia udah pass away dari 10 tahun yg lalu.. :((

    ReplyDelete
  18. Kasih ibu...hanya memberi, tak harap kembali
    bagai sang Surya, menyinari dunia...

    ReplyDelete
  19. awalnya mana? kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa...

    ReplyDelete