Konsekuensi atas sebuah pilihan....

Menjadi ibu bekerja sejujurnya sebuah pilihan yang sulit setelah Jibran lahir. 2,5th aku kosong baru kemudian Oct 06 dinyatakan hamil, selanjutnya Jun 07 lahir Jibran. Alhamdulillah akhirnya bisa merasakan menjadi seorang Ibu. Selanjutnya membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga agar seimbang butuh pengorbanan, biar gimana komit aku ke ayah harus aku pertanggung jawabkan. Work Life Balance, harusnya, tetapi seringnya sih agak meleset-meleset dikit, yang terpenting harus tetap bisa menjaga kualitas pertemuan yang maksimal dibanding kuantitas :)

Seperti saat ini, konsekuensi dari pekerjaan yang kupilih adalah attend mid year meeting, start Jun 18 up to 26. Lama bener yaa.... Tadi pagi pas pamitan mau berangkat, tumbenan Jibran minta gendong dan manja bgt, sejak semalam aku memang sudah kasih pengertian bahwa hari ini Bundanya ada tugas kantor jadi ga bisa bobo bareng Jibran dulu. Hmmm.. menatap matanya yang polos rasanya ga tega, tapi sekali lagi ini sebuah konsekuensi. Venue meeting memang di Jakarta, bisa aja Jibran aku bawa turut serta, tapi pengalaman dulu bawa Jibran ikut ke hotel, yang ada Jibran rewel, mba nya yang nemenin juga ga betah, dan ayah ga ngizinin lagi.

Sebenarnya acara meeting kali ini, saat yang tepat untuk meluluskan program weaning - Jibran. Jibran anak yang cooperatif dan tergolong anak manis, bagaimana tidak sejak 7 Juni lalu tiup lilin dan sejak itu selalu ditekankan bahwa sekarang waktu nya Jibran berhenti mimi Bunda, terbukti sudah seminggu ini Jibran ga mimi ASIP lagi di siang hari, karena aku juga emang udah ga bikin stok ASIP, dan malam hari frekuensi mimi Jibran udah jauh berkurang. Hebatttt.. aku bangga bgt, dan ga mengira secepat itu prosesnya, meski kadang2 di malam hari Jibran terbangun dan sakau nyari mimi aku masih meladeninya. Trimakasih ya nak, I  you....

Tapi kenapa sekarang aku malah merasa sedih, bukankah ini bukan pertama kali aku meninggalkan Jibran di rumah karena pekerjaan? Duhhh... sepertinya aku yang terlalu melow, atau sedang kangen sama Jibran. Sms ayah berkali2 bilang kangen Jibran, ayah balas aku terlalu hiperbolis, hhmmm.... apa iya?

Padahal meeting baru aja mulai, di tengah meeting aku malah sibuk ngempi n ber MP, menuangkan curhatan (baca : yang ga penting, :p).

Berbahagialah mommy2 yang bisa full time bersama si kecil. Dan akhirnya, mencoba menghibur diri sendiri, bahwa konsekuensi atas sebuah pilihan harus di terima dan harus 'selalu' di syukuri karena Tuhan mempercayakan aku untuk menjalani pekerjaan ini, dan memberi ku kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, hmm.....