Tragedy on the week end

Sabtu Minggu adalah hari yang kutunggu-tunggu, karena di hari2 itulah aku bisa puas bercengkrama melepas kangen dan rindu sama Jibran dan baby Kyosha.

02 May 09                                                                                                                     Seperti halnya Sabtu siang lalu, aku, Jibran n baby Kyosha main bersama, Jibran lari2 mengoda Kyosha dan Kyosha sambil aku titah lari mengejar dari arah belakang Jibran, awalnya sih lancar2 aja, tiba2 dugggg... Jibran terjatuh, bibirnya ketatap lantai, dan sudah diduga, darah mengucur dari bibir bawah Jibran. Kaget banget dan kejadiannya begitu cepat, rupanya Kyosha berusaha narik kaos Jibran dari belakang dan Jibrannya lari, dan kejadian deh. Aku panik liat darah  yang keluar dari bibirnya, buru2 kuberikan gula merah untuk menghentikan darah yang keluar, dan selanjutnya kususui, alhamdulillah setelah aku susui tangis Jibran berhenti. Akhirnya Jibran tertidur, kasian... bibirnya bengkak akibat tadi jatuh.

03 May 09                                                                                                                         Belum lagi luka dibibirnya sembuh, hari minggunya Jibran jatuh lagi kepeleset. Ceritanya siang itu Jibran lagi main sama Kyosha di teras rumah bersama adik iparku, sementara aku sibuk memasak di dapur. Tiba2... debugggg.. kudengar suara terjatuh yang lumayan keras dari arah teras depan, spontan aku lari menghampiri, kulihat Jibran nangis karena kepeleset dan dahinya ketatap lantai. Aku langsung teriak, "kenapa Jibran????" Adik iparku bilang, Jibran kepeleset di lantai yang basah karena ompol Kyosha. Ampunnn.... kulihat dahi Jibran langsung benjol dan memar sebesar bola bekel. Jibran nangis kejer banget, buru2 kuolesi thrombhopop di kening nya. Jibran menolak dan berontak, aku coba susui dia menolak, tangisnya tambah kenceng. Akhirnya Jibran baru diam setelah dibujuk dan di gendong 0leh adik iparku. Aku bener2 marah kenapa bisa kecolongan seperti itu. Melihat kening Jibran benjol sebesar bola bekel, ga tega rasanya.

Sorenya Jibran ikut ayah ke rumah tetangga sebelah yang lagi renov rumah. Karena Jibran di gendong ayah, dia ga pakai sendal, aku menyusul Jibran kesana. Di rumah Om Aris tetanggaku Jibran minta turun. Tante Rohmah istri Om Aris menawari Jibran kue, dan Jibran minta disuapi. Saat aku sibuk menyuapi Jibran, tiba2 braakkkk... kulihat 2 bh batu bata terjatuh dari tumpukkannya karena kesenggol Jibran dan menimpa kedua kaki Jibran. Cruuttt.. darah langsung mengucur keluar dari jempol kaki Jibran, Jibran pun menangis. Reflek aku teriak dan langsung menggendong Jibran dan berlari pulang ke rumah. Sampe rumah langsung aku cuci kaki Jibran dengan air bersih, darah masih mengucur dari kedua kakinya, aku teriak minta adikku u/ ambil alkohol. kapas dan betadine. Seolah ga  peduli dengan sakitnya Jibran, langsung kukompres luka tsb dengan alkohol, otomatis tangis Jibran tambah keras sampe2 tetangga sebelah ikutan keluar. Setelah aku kompres alkohol baru aku olesi betadine. Tapi darah masih aja keluar, kembali aku kompres betadine lagi. Setelah beberapa saat darah tsb berhenti keluar. Alhamdulillah... akhirnya Jibran tertidur karena kecapean.

Hmm.... sungguh, week end kemarin week end yang penuh memori bagiku. Belum pernah kejadian dalam 2 hari berturut-turut Jibran luka dan berdarah. Aku nyeselll banget, merasa ga bisa menjaga Jibran dengan baik, walau semua kejadian itu bukan kesengajaan. Kakak ipar yang biasa aku titipi Jibran komentar, "Gimana sih mamanya, 2 hari dirumah malah kejadian kaya gini, biasa2nya dititipi sama aku baik2 aja..." Hikss... dalam banget, tapi apa mau dikata, memang semuanya sudah terjadi.

Maafin Bunda ya nak.... Lain kali Bunda akan lebih hati2 menjaga dan bermain sama kamu... I u....